Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Money

Santri Asal Ponorogo Itu Akhirnya Berwirausaha

6 Juni 2012   11:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi/dok. bundaiman.wordpress.com

Wah pikir saya "kok bisa langsung akrab gini yah?" Kemudian saya iseng tanya-tanya latar belakang usahanya, pekerjaan sebelum membuka usaha dan latar belakang pendidikannya. Tidak lupa saya juga mengenalkan hal yang sama terlebih dahulu sebelum saya bertanya tentang dirinya. Saya merasa nyambung aja dengan Bang Ahmad. Dan rasanya bang Ahmad juga merasa saya cukup open dengannya. Makanya saya sampai kepo (penasaran) tentang riwayat usahanya.

Sebut saja namanya bang Ahmad. Ternyata bang Ahmad memang asli warga Pamulang. Dia pernah mondok di Gontor, Ponorogo. Setelah selesai mondok kemudian dia melanjutkan kuliah jurusan Teknik Informatika di salah satu Universitas di Jakarta. Tapi setelah lulus bang Ahmad malah bekerja sebagai seorang Guru di salah satu Sekolah Islam di bilangan Cinere. Uniknya bang Ahmad mengajar KTK (Kerajinan Tangan dan Kesenian) hampir selama 7 tahun lamanya.

Saya cuma melongo dengan latar belakang yang gak nyambung blas gitu. Bayangin aja seorang santri kuliah di jurusan TI tapi setelah lulus malah ngajar KTK. Kok bisa ya?

Pada tahun ketujuh bang Ahmad mencoba keluar dari pekerjaannya karena melihat sebuah peluang. Peluang itu adalah menjadi penyalur alat-alat tulis ke beberapa Sekolah di daerah Cinere, termasuk Sekolah lama tempat dia mengajar dulu. Meski melewati beberapa tahapan seleksi ternyata bang Ahmad dipilih sebagai penyalur semua kebutuhan alat tulis yang dibutuhkan di beberapa sekolah. "Barang-barang ane lebih murah Jul, makanya banyak sekolah yang mesen alat tulis sama ane" kata bang Ahmad yang langsung akrab.

Ketika kami ngobrol tiba-tiba anak perempuannya muncul. Kemudian bang Ahmad menceritakan usaha percobaannya membuka usaha fotocopy tersebut. Kini sambil menjadi penyalur alat tulis dan buka usaha fotocopy bang Ahmad juga masih mengajar. Bang Ahmad mengajar privat tiap sore. "Emang privat apaan bang?" "Yah biasa lah privat ngaji, hehehehe" jawabnya sekenanya. Bang Ahmad ini ternyata punya banyak kenalan di UIN Ciputat, kampus saya dulu menimba ilmu. Meski bang Ahmad tidak kuliah di UIN tapi bang Ahmad mengaku memiliki banyak kawan di UIN karena banyak diantara mereka yang sama-sama berasal dari Gontor.

Duh sayang banget saya tidak bisa berlama-lama disitu, padahal saya masih ingin mendengar kisah bang Ahmad memberanikan diri membuka usaha jasa fotocopy.

Kemudian saya pun pamit dan berniat akan kembali ke tempat itu.

Serpong

Salam dari @gurubimbel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun