Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Money

Penjual Mie Ayam, Kenaikan BBM dan Wirausaha

31 Maret 2012   06:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sehari sebelum dilaksanakan sidang paripurna di Senayan. Saya sempat membeli mie ayam pesanan istri saya di daerah Ciater, Tangerang Selatan. Mie Ayam adalah panganan favorit istri saya setelah baso. Iseng-iseng saya bertanya beberapa hal tentang strategi yang akan mereka lakukan dalam menghadapi situasi jika memang bbm benar-benar dinaikkan.

"Gimana mas rencananya kalau bbm naik? Apa harga mie ayam juga dinaikkan?"

"Wah belum tentu mas, paling ya porsinya kita kurangin"

"Terus sekarang bahan-bahan udah pada naik belum?"

"Iya mas, cabe aja yang biasanya 45 ribu dapet 1,25 kg skrg cuma dapet 1 kg aja"

"Terus sewa tempat naik juga gak?"

"Lah itu belum tau mas, yang penting pelanggan tetep tau kalau kita tetap jualan mie ayam dengan harga terjangkau"

"Ya syukur deh kalau harganya gak ikut naik :)"

Mie Ayam Gajah Mungkur Tlale ini adalah mie ayam yang cukup fenomenal di daerah Ciater, Tangerang Selatan. Warung ini beroperasi sejak lebaran tahun 2011 lalu. Hampir setiap malam ketika saya pulang kantor, warung ini selalu ramai dan dipenuhi pelanggannya. Kadang ketika saya mau membeli untuk istri, tak jarang pula sudah kehabisan.

Selain harganya yang murah, rahasia dari larisnya mie ayam ini adalah letak warung yang sangat strategis. Konsep waralaba Mcd yang selalu berada di perempatan jalan raya diadopsi warung ini dengan memposisikan warungnya tepat berada di pertigaan jalan raya antara jalan Ciater-Pamulang Dua-Ciputat. Apalagi di setiap weekend jalanan ini selalu macet. Kemacetan tentu bisa memberikan berkah bagi pedagang di sekitarnya.

Mie Ayam ini boleh dibilang mie ayam hemat. Hingga harganya juga hemat. Hanya Rp. 5.000,- satu porsi. Tanpa pangsit tanpa baso. Meski saya hanya beli satu mie ayam tanpa pelengkap tersebut, saya tetap dilayani dengan ramah oleh pedagangnya. Jika ingin menambah pangsit cukup menambah seribu. Jika ingin menambah baso cukup tambah lagi dua ribu rupiah. Jadi porsi mie ayam di warung ini berkisar antara Rp. 5.000 - Rp. 8.000,- saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun