Mohon tunggu...
Fika ErlinaNofitasari
Fika ErlinaNofitasari Mohon Tunggu... Lainnya - Fika

PGSD'17

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kreativitas Mengajar Atasi Kejenuhan Belajar Saat Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar

26 Juni 2020   22:04 Diperbarui: 26 Juni 2020   22:05 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreativitas Mengajar Atasi Kejenuhan Belajar Saat Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar. Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia saat ini. 

Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona dengan memberlakukan sosial distancing, physical distancing hingga pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada beberapa daerah. Dengan pemberlakuan hal-hal tersebut berdampak pada berbagai bidang khususnya dunia pendidikan di Indonesia.

Wabah Covid-19 mendesak dunia pendidikan untuk beradaptasi mengenai ketentuan yang berlaku. Mengingat pada masa pandemic, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar saat ini ( Kusuma dan Hamidah, 2020). Sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung. 

Hal ini memberikan tantangan kepada semua elemen dan jenjang pendidikan untuk mempertahankan kelas tetap aktif meskipun sekolah telah ditutup.

Guru dan pendidik sebagai elemen penting adalm pengajaran diharuskan melakukan migrasi besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pembelajaran tatap muka tradisional ke pembelajaran online atau jarak jauh (Bao, 2020; Basilaia & Kvavadze, 2020). Hal ini didukung dengan perkembanagn teknologi yang tidak terbatas pada revolusi industri 4.0 saat ini. 

Pembelajaran online secara efektif untuk melaksanakan pembelajaran meskipun pendidik dan peserta didik berada di tempat yang berbeda (Verawardina et al, 2020). Ini mampu menyelesaikan permasalahan keterlambatan peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Pandemi Covid-19 secara tiba-tiba mengharuskan elemen pendidikan untuk mempertahankan pembelajaran secara online. Kondisi saat ini mendesak untuk melakukan inovasi dan adaptasi terkait pemanfaatan teknologi yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran (Ahmad et al, 2020). Hal ini mengharuskan pendidik maupun peserta didik untuk berinteraksi dan melakukan transfer pengetahuan atau pembelajaran secara online. 

Pembelajaran online dapat memanfaat platform berupa aplikasi, website, jejaring social maupun learning management system (Gunawan et al, 2020). Berbagai platform tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran secara online agar dapat berjalan secara maksimal.

Selama masa pandemi Covid-19 pembelajaran di rumah atau pembelajaran online menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Integrasi teknologi dan ragam inovasi adalah ciri dari pembelajaran online (Banggur et al, 2020). Selain itu, yang terpenting adalah kesiapan pendidik dan peserta didik untuk berinteraksi secara online. 

Infrastruktur yang mendukung pembelajaran online secara gratis melalui berbagai ruang diskusi seperti Google Classroom, Whatsapp, Kelas Cerdas, Zenius, Quipper dan Microsoft (Abidah et al, 2020). Fitur Whatsapp mencakup Whatsapp Group yang dapat digunakan untuk mengirim pesan teks, gambar, video dan file dalam berbagai format kepada semua anggota (Kusuma & Hamidah, 2020).

Belajar online memuat peran pendidik mengevaluasi efektivitas dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar. Mengingat bahwa perubahan pembelajaran tatap muka langsung ke pembelajaran online secara tidak langsung berpengaruh pada daya serap peserta didik (Dewi, 2020). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun