Kamera adalah alat, bukan tujuan. Dengan memahami hal ini guru dapat memanfaatkan media sosial untuk memperkuat peran mereka sebagai pendidik, menginspirasi, menyampaikan aspirasi, dan membangun masa depan pendidikan yang lebih baik. Guru merupakan profesi yang nyata, bukan menjadi bintang dunia maya.
Referensi :
Barrett, T. (2018). Why social media matters: School leadership and the changing face of education. London: Routledge.
Hobbs, R. (2017). Create to learn: Introduction to digital literacy. Hoboken, NJ: Wiley.
Kasali, R. (2020). Camera Branding. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Panduan pemanfaatan media digital untuk guru. Jakarta: Kemendikbudristek.
Sheninger, E. (2019). Digital leadership: Changing paradigms for changing times (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Corwin.
Tobin, T. J. (2020). Reach everyone, teach everyone: Universal design for learning in higher education. Morgantown, WV: West Virginia University Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H