Namun, storytelling yang baik harus tetap relevan dengan tujuan pendidikan. Guru tidak hanya harus kreatif dalam menyampaikan cerita, tetapi juga memastikan bahwa cerita tersebut memberikan nilai edukatif bagi audiens mereka. Jika tidak, konten hanya akan menjadi hiburan tanpa substansi.
Komersialisasi yang Berlebihan, Pivasi dan Etika
Salah sati kritik utama terhadap guru konten kreator adalah kecenderungan mereka untuk memonetisasi konten secara berlebihan. Bukan berarti tidak boleh melakukan monetisasi konten yang sudah dibuat. Ada kekhawatiran bahwa monetisasi ini dapat mengalihkan fokus dari tujuan utama mereka sebagai pendidik. Sebagai contoh, guru yang terlalu sering mempromosikan produk di media sosial dapat kehilangan kepercayaan dari audiens mereka.
Dalam Camera Branding, Prof. Rhenald mengingatkan bahwa branding yang sukses harus tetap mematuhi norma dan etika. Guru konten kreator perlu menjaga keseimbangan antara monetisasi dan memberikan manfaat nyata pada audiens. Mereka harus memastikan bahwa setiap konten yang dihasilkan tetap relevan dengan nilai-nilai pendidikan.
Kritik lain yang tidak kalah penting adalah masalah privasi dan etika. Beberapa guru konten kreator sering kali melibatkan siswa atau lingkungan sekolah dalam konten mereka tanpa izin yang memadahi. Hal ini tidak hanya melanggar privasi tetapi juga dapat merusak citra profesional mereka sebagai pendidik.
Dalam membangun citra diri perlu menekankan pentingnya mematuhi norma dan etika. Guru harus memahami batasan antara apa yang boleh dan tidak boleh ditampilkan di depan kamera. Mereka harus menjunjung tinggi privasi siswa dan menjaga profesionalisme dalam setiap konten yang dihasilkan.Â
Keseimbangan Peran Guru dan Kreator
Fenomena guru konten kreator menunjukkan bahwa profesi guru kini lebih dari sekedar mengajar di ruang kelas. Mereka juga harus menjadi komunikator yang efektif, pemimin opini, dan inspirator. Namun, hal ini tidak boleh mengalihkan perhatian dari peran utama mereka sebagai pendidik.
Guru yang menjadi kreator hendaknya mampu menyeimbangakan peran ini dengan bijaksana. Mereka harus memastikan bahwa konten yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi audiens tetapi mendukung tugas utama di ruang  kelas.
Kesimpulan : Edukasi di Era Kamera
Fenomena guru koten kreator adalah peluang besar untuk meningkatkan citra profesi guru dan memberikan dampak positif pada dunia pendidikan. Namun, keberhasilan ini hanya dapat dicapai jika mereka memahami dan menerapkan beberapa nilai-nilai diantaranya : autentisitas, relevansi dan tujuan yang jelas.