Aku terdiam, apa maksud Aksa mengucapkan kalimat itu, apa dia menyayangiku sebagai sahabat maksudnya? Kalau saja dia tahu bahwa selama ini aku menganggapnya lebih dari seorang sahabat. Sejak lama aku memiliki perasaan pada Aksa, tapi aku selalu berpura-pura menjadi sahabatnya agar aku bisa terus bisa bersamanya.
"Nara, malah melamun" Aksa menyadarkanku dari lamunan
"Haha aneh banget kedengerannya, kamu kan gak pernah bilang-bilang kaya gitu haha iya iyaa sa. Aku juga sayang kamu"
Kami berdua terdiam. Situasi macam apa ini? Canggung banget, baru pertama kali Aksa terlihat salah tingkah.
"Eh pulang yuk. Kamu kan capek baru pulang banget haha" aku mencoba terlihat biasa saja
"iya sih, yaudah ayok haha"
Kami pun pulang dan beristirahat. 2 minggu waktu liburan kami selalu dihabiskan bersama-sama, pergi ke tempat yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya atau sekedar jalan jalan malam ringan di kawasan setiabudi, mencoba surabi dan beberapa makanan disana. Dengan waktu sesingkat ini, aku merasa ingin selalu didekatnya. Seketika terbayang kalau Aksa menyukai orang lain dan punya pacar. Apa dia akan selalu seperti ini padaku?
"Aksa, kamu disana punya pacar?" sambil sedikit bercanda agar suasana tidak menjadi canggung.
"Hahahahaha motivasi kamu nanya itu apaan coba ra, ya jelas aku gak punya lah"
"Iya kan nanya doang, siapa tau amu punya cewe disana" aku sedikit cemberut
"Emangnya kenapa kalau punya? Cemburu yaaaa?"
Astaga wajahku memerah dan aku salah tingkah
"Ih apaan sih sa" aku memukul pelan lengannya sambil menahan malu
"hahaha lagian aku sayang sama seseorang ra" jawabannya membuat aku terdiam, kecewa yang aku rasa.
"Loh siapa kok gak pernah cerita?"
"kamu"
Deg...deg...deg jantungku berdebar dan seluruh tubuhku terasa panas. Aksa hanya diam sambil sesekali tertawa melihat tingkahku yang aneh menahan malu. Rasanya jantungku mau meledak saja hahaha. Setelah perbincangan itu, aku menjadi sedikit diam pada Aksa. Karena tak percaya bahwa selama ini cintaku tak bertepuk sebelah tangan.
Keesokannya, Aksa harus kembali ke Jogja karena masa liburan telah usai. Aku mengantarnya ke stasiun Bandung.
"Ra, kita gak bisa bohongin soal perasaan kita, soal apa yang udah kita lalui bersama. Bohong kalau selama ini aku ga nyimpen perasaan lebih dari sahabat ke kamu, sejak SMA aku selalu perhatiin kamu dari jauh ra. Aku janji akan kembali lagi sama kamu, kita mulai hubungan yang selama ini aku harapkan. Aku harap kamu mau nunggu aku ra. Alasan aku gak berani mulai sejak dulu sama kamu, aku ingin bisa disamping kamu saat diri aku udah lebih siap."
Aku terdiam, entah rasa senang apa lagi yang bisa aku ungkapkan, aku terlalu senang hari ini. Tapi sedihnya, aku harus berpisah lagi dengan Aksa.
"A..a..aku mau tunggu kamu sa, aku juga sejak SMA selalu perhatikan kamu dari jauh, entah apa yang terjadi sekarang kalo waktu itu aku gak berteduh di halte dan kamu ga ninggalin payung disana hahaha I will miss you, see you soon sa"
Kami berpelukan sebelum Aksa berangkat.
Aku menjalani hari-hari dengan semakin semangat setiap harinya. Karena kini ada orang yang selalu kutunggu-tunggu kedatangannya. Orang yang selalu membuat aku merasa ingin menjadi lebih baik setiap harinya. Dia adalah Aksa.
2 tahun lagi berlalu. Setelah hari-hari berat dan sibuk yang telah aku jalani selama masa perkuliahan akhirnya hari ini aku diwisuda. Dengan kebaya berwarna maroon, highheel, dan makeup yang cantik, aku berhasil terlihat anggun hahaha andai disini ada Aksa. Dia telah diwisuda 1 minggu sebelum aku. Sedihnya aku tak bisa datang kesana karena aku sibuk sidang.