Mendekati tahun pemilihan
ibu kota mulai membara
Percik-percik api mulai keluar;
muncrat dari mulut para pembual
Kemarin pagi,
Jalanan sudut kota mulai dikencingi olehÂ
para makelar dagang sapi
yang mencampur air kencingnya dengan petralite
kemudian melemparinya dengan korek api yang menyala
 "Asapnya wangi ...," kata Mang Kasan,
penjual ketoprak di pinggir jalan yang gerobaknya ikut terbakar
bara api terus menyala
asapnya semakin mengepul dengan bau yang menggoda
sebab mereka mencampurnya dengan parfum murahan
agar tak kentara; ada bualan yang dipasarkan
Tadi malam, di tengah kota
Korek api berjajar-jajar
Siap menyalakan tumpukan kayu kering
yang ditata sedemikian rupa
hingga jika dibakar, asapnya dapat mengelabuhi mata
agar panggung sandiwara; upaya berkuasa berjalan tanpa kendala
ibu kota mulai terbakar
Semuanya ...
Cinta, dusta, nestapa dan nafsu berkuasa melebur
Mengharu biru dalam semangat yang sama
"Ayo hari Minggu saja, Â
kita daftar bersama-sama, agar masyarakat tahu, Â
nanti negara ini kita kelola berdua ..."
di ibu kota, api terus menyala
api, api, api, ...
Asu!
***
pinggiran ibu kota, 5/8/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H