Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Indonesia Kembali Mengirim TKI ke Malaysia?

4 Agustus 2022   22:20 Diperbarui: 4 Agustus 2022   22:28 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu, dibuatlah sebuah kesepakatan kedua negara terkait hak-hak pekerja Indonesia di sektor perkebunan (termasuk kenaikan gaji, tentunya) dan ancaman sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Jadi, ada lagi MoU tentang Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Perkebunan di Malaysia. Seandainya ...

***

Artikel ini tidak dalam rangka memprovokasi atau mengajak untuk 'memusuhi' Malaysia. Juga tidak untuk menunjukkan bahwa penulisnya (saya) tidak setuju pembukaan kembali pengiriman TKI ke Malaysia (saya setuju). Sebagai mantan TKI yang pernah bekerja di Malaysia selama 13 tahun, saya merasa bahwa Negeri Jiran cukup 'berjasa' dalam hidup saya. Selama lebih dari satu dasawarsa, saya menghidupi keluarga dari hasil keringat kerja keras saya di negeri tetangga.

Apa yang saya sampaikan melalui tulisan ini hanyalah 'sedikit" ungkapan rasa kecewa karena Pemerintah RI tidak menggunakan momen strategis untuk 'menekan' Malaysia agar lebih memperlakukan secara manusiawi para pekerja migran asal Indonesia.  

Bebasnya seorang majikan yang menyiksa pekerja migran asal NTT, Adelina hingga meregang nyawa di negeri tetangga adalah bukti betapa harga diri bahkan nyawa orang Indonesia yang bekerja di Malaysia begitu tidak berharga.

 

 

--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun