Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akankah Pemerintah Membubarkan FPI?

12 Mei 2019   22:28 Diperbarui: 12 Mei 2019   22:49 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FPI // foto: Kompas.com

Ketiga, pemerintah harus menunjukkan bukti (agar tidak diasumsikan hanya berasumsi) bahwa  selama ini aktivitas yang dilakukan FPI telah menimbulkan benturan di masyarakat yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat, serta membahayakan keutuhan NKRI.

Pemerintah sepertinya sudah mempunyai cukup waktu untuk mencermati dan menyerap aspirasi masyarakat terkait sepak terjang FPI selama ini. Apabila ditemukan minimal tiga alasan, sebagaimana alasan pembubaran HTI, pemerintah seharusnya berani memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang SKT (membubarkan) FPI, sekaligus melarang kegiatan yang mengatasnamakan FPI.

Namun sebaliknya, apabila pemerintah tidak menemukan alasan yang cukup prinsip dan mendasar (misalnya, eksistensi FPI dinilai mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat, serta membahayakan keutuhan NKRI), maka sudah sepatutnya pemerintah tetap bersedia memperpanjang SKT FPI.  

Akan tetapi hemat saya, apabila pemerintah tidak punya alasan yang kuat untuk membubarkan dan tetap  memperpanjang SKT FPI, kiranya perlu diberikan catatan-catatan tertentu tentang perilaku dan aktivitas anggota FPI agar bisa diterima oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Agar pula apa yang dilakukan FPI betul-betul mencerminkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Sebagai seorang anak bangsa yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan 'menonton Indonesia dari negeri tetangga' saya berharap, apa pun keputusan pemerintah soal SKT FPI semoga tidak menimbulkan huru-hara hingga menyebabkan 'sakit kepala' rakyat jelata yang sebenarnya hanya ingin fokus bekerja untuk menghidupi keluarganya di sebuah rumah besar bernama INDONESIA dalam suasana damai, tentreram, ceria, dan penuh canda tawa.

***

Negeri Jiran, Ahad, 12/5/2019 10.53 pm

sumber: 

*) Ini Alasan Pemerintah Bubarkan Hizbut Tahrir Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun