Bagi masyarakat, khususnya swing voters dan pemilih pemula, debat capres setidaknya bisa menjadi referensi untuk  menentukan pilihannya pada hari pencoblosan nanti.
Masyarakat yang  mampu mengontrol emosi dan nalar kewarasan dalam menyikapi pilpres (politik) tentu akan tetap adem ayem meskipun dengan telah 'disuguhi' dua kali debat capres (mungkin) masih belum bisa menentukan  siapa capres yang layak dipilih.
Kelompok masyarakat yang 'dewasa' menyikapi proses politik (pemilu), tentu akan tetap tenang dan diem-diem bae meski menilai dua kali debat capres belum (tidak) memberikan gambaran apakah perlu ganti presiden atau lanjut dua periode.
Bagi masyarakat yang menganggap  bahwa pemilu bukan soal Jokowi atau Prabowo tapi soal cara memilih siapa yang layak menjadi Presiden Indonesia, tentu akan dengan sabar menunggu hingga debat capres kelima untuk memutuskan mencoblos capres nomor urut berapa atau (mungkin) malah akan memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya.
Mari kita lalui pesta demokrasi ini dengan damai, tanpa hujatan, cemoohan dan caci maki. Sudahi pertikaian, hentikan permusuhan, mari jaga bersama persatuan dan kesatuan. Istilah cebong dan kampret dengan segala perikaian dan pemusuhannya (di medsos) adalah sebuah kebodohan yang harus dihentikan.
....
Salam  damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H