Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Capres Kian Pertajam "Permusuhan" Cebong vs Kampret

21 Februari 2019   20:06 Diperbarui: 22 Februari 2019   06:42 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat Capres // foto: Kompas.com

Debat capres yang sudah berlangsung dua kali seolah memberikan amunisi baru kepada pendukung  fanatik  capres nomor urut 01 yang biasa disebut cebong dan pendukung capres nomor urut 02 yang biasa disebut kampret untuk terus saling serang di media sosial (medsos).

Perseteruan antara cebong dan kampret di medsos bukan lagi soal adu argumentasi untuk membenarkan pernyataan, klaim atau gagasan capres yang disampaikan dalam debat, tetapi lebih kepada caci maki yang bahasa (kalimatnya) sangat tidak layak untuk saya tuliskan di sini.

Seperti pada debat pertama capres pada 17 Januari lalu, penyebutan (penyampaian)  suatu hal yang kurang tepat  oleh capres nomor urut 02 seolah menjadi amunisi cebong untuk mengolok-olok kampret di medsos.

Begitu juga dengan kampret, cara penyampaian, bahkan gerak-gerik capres nomor urut 01 dalam debat seolah merupakan senjata untuk menyerang balik cebong.

Pun demikian pada debat kedua capres pada 17 Februari 2019. Perseteruan antara cebong dengan kampret di medsos  semakin seru karena banyak hal yang terungkap dalam debat bisa dijadikan bahan olok-olok dan caki maki.

Istilah cebong dan kampret yang muncul pada pilres 2014 lalu sepertinya masih akan terus ada hingga pilres 2019 usai dan akan terus 'bertempur' di media sosial karena mereka itu ibarat air dan minyak yang tak mungkin  untuk disatukan.

Cebong dan kampret pada dasarnya sama saja. Menurut cebong, apa pun yang dilakukan (dikatakan) capres nomor urut 02, salah. Sementara bagi kampret, apa pun yang dilakukan (dikatakan) capres nomor urut 01, tidak ada benarnya.

Sebagai anak bangsa yang tidak termasuk golongan cebong dan kampret, saya hanya bisa mengelus dada dan tak mampu berkata apa-apa  melihat fenomena unik yang sangat memrihatinkan ini.

Sungguh sangat disayangkan apabila hanya karena beda pilihan, sesama warga Indonesia -- sesama manusia menjadi bermusuhan hingga saling mencaci dengan menyebut nama-nama hewan.

***

Dengan diadakannya debat capres, publik diharapkan  dapat melihat dan menilai  sejauh mana visi-misi pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Makruf Amin maupun pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno dalam rencananya memimpin Indonesia.

Bagi masyarakat, khususnya swing voters dan pemilih pemula, debat capres setidaknya bisa menjadi referensi untuk  menentukan pilihannya pada hari pencoblosan nanti.

Masyarakat yang  mampu mengontrol emosi dan nalar kewarasan dalam menyikapi pilpres (politik) tentu akan tetap adem ayem meskipun dengan telah 'disuguhi' dua kali debat capres (mungkin) masih belum bisa menentukan  siapa capres yang layak dipilih.

Kelompok masyarakat yang 'dewasa' menyikapi proses politik (pemilu), tentu akan tetap tenang dan diem-diem bae meski menilai dua kali debat capres belum (tidak) memberikan gambaran apakah perlu ganti presiden atau lanjut dua periode.

Bagi masyarakat yang menganggap  bahwa pemilu bukan soal Jokowi atau Prabowo tapi soal cara memilih siapa yang layak menjadi Presiden Indonesia, tentu akan dengan sabar menunggu hingga debat capres kelima untuk memutuskan mencoblos capres nomor urut berapa atau (mungkin) malah akan memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya.

Mari kita lalui pesta demokrasi ini dengan damai, tanpa hujatan, cemoohan dan caci maki. Sudahi pertikaian, hentikan permusuhan, mari jaga bersama persatuan dan kesatuan. Istilah cebong dan kampret dengan segala perikaian dan pemusuhannya (di medsos) adalah sebuah kebodohan yang harus dihentikan.

....

Salam  damai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun