Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Lelaki Tua yang Hidup Berpindah-pindah di Atas Becaknya

27 April 2016   16:32 Diperbarui: 28 April 2016   20:04 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Insya Allah cukup, saya hidup dari Allah. Berjalan karena Allah dan mati kembali kepada Allah. Insya Allah, Allah senantiasa melindungi dan memberi saya  rizki  untuk menyambung hidup. Saya berjalan hanya mengharap ridho-Nya.”

Masya Allah ..., merinding jiwaku  mendengarnya.

13076748-1732645280315468-2598534993080864177-n-5721febb329773660a9cc4d5.jpg
13076748-1732645280315468-2598534993080864177-n-5721febb329773660a9cc4d5.jpg
Lima keping uang recehan yang ditunjukkan lelaki tua itu kepada Ahmad Arif //foto: dokumen WAPRI

Namun, aku masih mencoba ingin tahu lebih jauh tentang beliau.  Aku lalu mengeluarkan sebungkus rokok tanpa korek.

Mbah, mohon maaf, saya mau merokok tapi tak punya korek, mau beli tapi tak pegang uang. Mohon maaf sekali ya, Mbah, bagaimana bila uang itu saya minta untuk beli korek. Apakah diijinkan?” tanyaku.

Lalu,  kakek tua berambut gondrong itu  mengeluarkan kembali uang dari dalam sakunya. Uang receh 2500 Rupiah.

Injeh, Mas, sumonggo,” sambil menggenggam tanganku, beliau  menaruh uangnya  di telapak tanganku.

Air mataku sudah mulai menetes

Mbah ikhlas uang ini untuk saya?”

Lillahi ta’ala saya ikhlas, Mas. Ini rezeki untuk mase dari Allah SWT. Monggo diterima.”

Air mataku pun tumpah, tak mampu aku bendung lagi. Badanku gemetar, merasa mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa, yang  tak mungkin diberikan secara langsung oleh para guru di sekolahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun