"Kode booking?" tanya operatornya.
"Kalau agen seperti saya tidak dapat memproses pengiriman dengan kode booking. Yang bisa cuma kantor cabang atau pusat. Gak ada fasilitas kode booking di komputer saya."
Oh My God. Pengiriman berkode booking harus melalui kantor cabang/ pusat?! Benar-benar merepotkan. Bukankah ini ekspedisi besar? Sialnya, kantor pusat ekspedisi ini jauuh. Langganan macet lagi. Tenaga sudah terkuras di kantor. Klop deh kedongkolan ini.
Mengingat sore itu deadline pengiriman, willy nilly saya harus mengantar barang dengan sisa-sisa tenaga yang ada. Benar-benar gak sepadan deh. Sejak saat itu, saya gak pernah pakai kode booking ekspedisi ini.
Menyambut Logistik di Era Industri 4.0, inovasi adalah keniscayaan bila perusahaan ingin tetap eksis. Namun, inovasi yang baik dan benar adalah inovasi yang mampu mengantisipasi kegagalan, kesalahan, atau kendala teknis lainnya di lapangan. Dalam dunia programming saja ada yang namanya error handling.
Di samping itu, infrastrukturnya kudu disiapkan matang supaya tidak memberi kesan inovasinya sakadar me too. Gue juga bisa. Buat gagah-gagahan. Ujung-ujungnya pengguna yang jadi korban.
Kode booking J&T Express adalah contoh sukses inovasi dalam menjawab masalah-masalah di atas. Setidaknya saya adalah salah satu pelanggan yang telah membuktikan. Tidak sakadar membuktikan tapi dibuat jatuh cinta.
#Logistik di Era Industri 4.0
#Express Your Online BusinessÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H