Mohon tunggu...
Fifkaindi Fifkaindi
Fifkaindi Fifkaindi Mohon Tunggu... Wiraswasta - karyawan swasta

blogger minati IT dan buku

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kode Bookingmu Bikin Aku Jatuh Cinta

3 Desember 2019   18:15 Diperbarui: 3 Desember 2019   18:23 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pekerja kantoran di tanah air kerapkali nyambi usaha lain. Ada yang kerjaan sambilan yang bidang usahanya masih beririsan dengan bisnis kantor tempat ia bekerja. Namun, tidak jarang pula usaha sampingannya tidak ada kaitannya sama sekali dengan bisnis kantor tempat ia mengais rezeki. Saya termasuk tipe pertama.

Saya pikir usaha sampingan sah-sah saja. Toh apa yang saya kerjakan ini tidak mengganggu tugas saya sebagai karyawan. Lagi pula, perusahaan diuntungkan karena saya membantu menjual produk-produknya.

Maka sejak 2017 hingga sekarang saya aktif mengelola bisnis online dengan memanfaatkan tiga market place dengan tiga nama toko online berbeda. Saya pun belajar cara memilih produk, copy writing, strategi penentuan harga, packaging, sampai urusan menangani komplain kastemer. Alhamdulillah, hasilnya lumayan bisa sebagai dana cadangan khususnya ketika tanggal tua atau saat anak-anak meminta transferan. Hehehe....

Dalam menjalankan usaha ini, saya dibantu dua anak saya yang lain. Ada yang bertugas memposting produk baru, mempacking, labeling sampai pengiriman (khususnya pembelian COD atau bayar di tempat). 

Salah satu dari mereka meniru jejak saya hingga akhirnya membuka toko online sendiri. Ia menjual barang dagangannya kepada beberapa teman satu perumahan dan teman sekolah. Itung-itung sebagai pembelajaran sekaligus kaderisasi hehehe....

Packing adalah salah satu proses penting dalam bisnis online. Karenanya, tugas sederhana ini seringkali saya kerjakan sendiri. Packing yang baik harus mengamankan barang dari air, panas, benturan, tetapi tetap sedap dipandang mata. Setelah dikemas cantik, barang diberi label yang berisi: alamat tujuan dan alamat pengirim.

Cara konvensional ini membuat saya harus menunggu minimal lima sampai sepuluh menit bagi admin ekspedisi menginputkan alamat tujuan dan pengirim ke sistem. 

Setelah itu muncullah nomor resi. Saya menginputkan resi secara manual. Itu proses untuk satu barang. Bayangkan kalau mengirim banyak barang. Itu pun kalau komputer, internet, dan printernya bekerja normal. Kalau salah satu ada yang ngadat, waktu tunggu makin lama. Karenanya, saya sering titip ke admin dan memintanya mengirim nomor resi lewat WhatsApp (WA).

Namun, kebiasaan tadi saya tinggalkan gara-gara seorang kawan.

"Om, tolong bantu kirimkan barang sore ini ya?" pintanya.

"Sebentar saya cek dulu stoknya," jawab saya dari WA. Alhamdulillah ready stock.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun