Mohon tunggu...
Fifin Rosydhah
Fifin Rosydhah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Tulungagung

Di Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program Pendidikan Non-formal, Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak Jalanan

13 November 2019   03:22 Diperbarui: 13 November 2019   03:28 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keberadaan manusia sejak dari kelahirannya terus mengalami perubahan-perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. Manusia yang merupakan makhluk hidup dengan akal budi memiliki potensi untuk terus melakukan pengembangan. Sifat pengembangan manusia menunjukkan sisi dinamisnya, artinya perubahan terjadi terus-menerus pada manusia. Tidak ada yang tidak berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Salah satu pengembangan manusia yaitu melalui pendidikan.

Redja Mudyahardjo menyatakan pendidikan secara luas adalah hidup. Menurutnya, pendidikan merupakan semua pengalaman belajar yang berlangsung di semua lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang memengaruhi individu. Sedangkan secara sempit, pendidikan adalah sekolah. Pendidikan merupakan pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan suatu desakan di dalam hidup tubuhnya anak-anak, sedangkan yang dimaksud pendidikan adalah menuntun semua kebutuhan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Selain menurut Redja Mudyahardjo dan Ki Hajar Dewantara, terdapat pula Langeveld yang mendefinisikan pendidikan sebagai usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak-anak untuk menuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih tepat dapat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau orang yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.

Melalui pendidikan manusia berharap nilai-nilai kemanusiaan bukan sekedar diwariskan melainkan menginternalisasi dalam watak dan kepribadian. Nilai-nilai kemanusiaan menjadi penuntun manusia untuk hidup berdampingan dengan manusia lain. Upaya pendidikan melalui internaslisasi nilai-nilai kemanusiaan menuntun untuk memanusiakan manusia. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan ke arah yang lebih kompleks. Hal ini menimbulkan masalah-masalah sosial dan tuntutan-tuntutan baru yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, sehingga pendidikan selalu menghadapi masalah karena adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan.

Kebutuhan pendidikan tidak hanya didapatkan di pendidikan formal saja, melainkan dapat diakses di pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Di dalam pendidikan informal kebutuhan belajar didapatkan dari lingkungan keluarga, karena setiap orang sejak pertama kali dan untuk seterusnya belajar memperoleh pengembangan pribadi, sikap dan tingkah laku, nilai-nilai dan pengalaman hidup, pengetahuan dan keterampilan melalui interaksi sosial yang berlangsung setiap hari di antara anggota keluarga. Di dalam pendidikan nonformal, kebutuhan pendidikan individu atau kelompok dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok tersebut.

Pendidikan nonformal merupakan proses belajar yang terjadi secara terorganisasikan di luar sistem persekolahan atau pendidikan formal, baik dilaksanakan secara terpisah maupun merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih besar dimaksudkan untuk malayani sasaran pserta didik tertentu dan belajarnya tertentu pula. Pendidikan nonformal memberikan suatu keterampilan (softskill), keahlian, pembinaan, pengetahuan, dan sikap kepada warga belajarnya guna membantu warga belajar akan kebutuhan pendidikan. Pembelajaran pendidikan nonformal dapat dilakukan di mana saja kapan saja dan dapat dilakukan dengan siapa saja dengan kondisi belajar yang fleksibel serta nyaman, sehingga warga belajar dapat memenuhi kebutuhan belajarnya dengan baik.

Pendidikan nonformal tidak memiliki batasan usia setiap individu yang ingin tetap belajar. Semua orang dapat mengikuti program pendidikan nonformal tanpa terkecuali, baik anak jalanan, anak-anak yang tidak dapat mengikuti pendidikan di jalu formal, orang tua, orang-orang yang buta aksara, maupun masyarakat yang ingin meningkatkan keterampilannya.

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan", maka penidikan harus merata bagi manusia, karena manusia wajib untuk mendapatkan pendidikan yang berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut tidak terkecuali pada anak jalanan yang kebanyakan tidak mendapatkan pendidikan yang merata.

Namun sayangnya, pemerintah sendiri belum maksimal dalam melaksanakan program wajib balajar tanpa pungutan biaya. Hal tersebut dikarenakan anggaran yang dialokasikan dalam pendidikan dan permasalahan lainnya sedikit. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah menyangkut tanggung jawab pemerintah yang rendah dalam pembiayaan pendidikan warganya telah lama ada. Tetapi sampai sekarang belum ada perbaikan yang signifikan mengenai hal tersebut. Dalam praktiknya, pemenuhan hak atas pendidikan sulit atau bahkan cenderung  tidak terlaksana dengan baik. pendidikan formal seringkali sulit dijangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah karena biayanya yang cukup mahal. Tentunya hal tersebut mengakibatkan anak-anak jalanan kesulitan memperoleh pendidikan formal.

Anak jalanan merujuk pada anak-anak yang masih berusia remaja yang bekerja untuk memperoleh penghasilan guna membantu pendapatan ekonomi keluarga yang lemah dengan mengesampingkan pendidikan mereka. Umunya, anak jalanan menghasilkan uang dengan menjadi loper koran, pengemis, pengasong, pengamen, dan lainnya di tempat keramaian kota serta tidak jarang yang dieksploitasi menjadi pelacur oleh orang terdekatnya. Anak jalanan banyak yang tidak dapat merasakan secara penuh atau bahkan sama sekali tidak memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta orang tua yang tidak dapat membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Pemenuhan kebutuhan pendidikan anak jalanan, selain kebutuhan belajar di sekolah sangatlah penting untuk diteliti, sehingga kita dapat mengetahui apa saya yang menjadikan anak-anak menjadi anak jalanan dan bagaimana pemenuhan kebutuhan pendidikannya melalui program pendidikan nonformal. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul "Program Pendidikan Nonformal sebagai Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak Jalanan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun