Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat menjawab tantangan untuk memenuhi kebutuhan soft skills dan hard skills peserta didik sesuai dengan kemampuan mereka dengan tetap mengedepankan prinsip dan nilai-nilai Pancasila.
Bukan Hanya Anak, Orangtua Juga Merasakan Dampak Positif Kurikulum Merdeka
Ternyata, bukan hanya Pasha yang berubah menjadi pribadi yang lebih baik, rajin belajar dan berangkat sekolah, Kurikulum Merdeka juga memberi perubahan baik bagi aku sebagai orangtua. Aku menjadi lebih peduli dengan perkembangan belajar anak dan turut kreatif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam aktivitas sehari-hari.
Misalnya, ketika mengingatkan Pasha untuk belajar tidak perlu dengan teriakan atau marah-marah seperti dulu, cukup dengan memberi pertanyaan ringan tentang materi belajar sebagai pancingan. Ternyata hasilnya cukup efektif, Pasha akan langsung bereaktif menjawab sembari membuka buku-buku pelajarannya. Praktis, ia pun akan mulai belajar dengan sendirinya.
Hal yang cukup sederhana namun sangat terasa manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai orangtua, aku merasa ada kemajuan yang sangat signifikan dalam kualitas kehidupan kami. Anak-anak menjadi lebih semangat belajar maupun bertingkah laku baik dan orangtua diberi keleluasaan untuk memerankan perannya secara lebih mudah, efektif dan efisien dalam turut mendidik serta mendukung Kurikulum Merdeka di dunia pendidikan Indonesia.
Hal ini menjadi bukti bahwa praktik pengimplementasian Kurikulum Merdeka secara mandiri adalah benar karena telah memenuhi tiga unsur implementasi, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah ke arah yang lebih baik dan mandiri berbagi (kemdikbud.go.id).
Jadi tunggu apa lagi ? yuk bersama-sama dukung Semarak Merdeka Belajar untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi. Suksesnya program Merdeka Belajar bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tapi juga kita semua.
Jika pemerintah, orangtua, guru, anak dan masyarakat luas saling bersinergi mendukung Merdeka Belajar, maka bersiaplah untuk menyongsong pembangunan pendidikan Indonesia yang lebih maju dalam mencetak generasi muda dengan karakter Pancasila baik secara kemampuan soft skills maupun hard skillsnya agar dapat berdaya saing di kancah dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H