Sekolah pada hakikatnya bukan hanya sekadar lembaga pendidikan yang bersifat formal maupun non formal.Â
Lebih daripada itu, Yusran Pora, seorang penulis dan pengamat pendidikan mengemukakan makna dari sekolah adalah merupakan tempat menambah wawasan dan pengetahuan serta tempat bagi guru dan siswa untuk belajar bersama, mengamati sesuatu yang ada di sekitar secara bersama-sama, tempat siswa membentuk jati diri dan karakter agar mereka paham bagaimana harus bersikap terhadap sesama manusia dan lingkungannya (2003).
Senada dengan Yusran Pora, para ahli pendidikan lainnya juga memaknai sekolah sebagai tempat belajar dan membangun sikap dan karakter yang baik bagi siswa. Bahkan, guru juga terlibat dalam hal sama-sama belajar dengan siswa.
Dari sini, bisa kita simpulkan bahwa hakikat sekolah adalah tempat belajar dan mengajar, baik ilmu pengetahuan maupun tentang ilmu kepribadian. Ini artinya, harusnya tidak ada kompetisi di dalam sekolah, sebab mereka yang di sekolah tujuannya adalah belajar dan mendapat informasi ilmu pengetahuan.Â
Berbeda jika berada di ajang olimpiade matematika, lomba menyanyi atau kontes komputer, maka di situlah memang tempat untuk berkompetisi, bukan di sekolah saat proses belajar mengajar.
Prestasi yang Sesungguhnya Bagi Siswa
Jika hakikat sekolah adalah tempat untuk belajar dan memperoleh ilmu pengetahuan, maka sejatinya prestasi siswa bukan diukur dari angka. Yang demikian akan membentuk pola pikir kita bahwa prestasi itu ya kalau jadi juara kelas.
Padahal, prestasi yang sesungguhnya bagi siswa adalah progres belajar siswa. Misalnya, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang egois menjadi anak yang penuh empati atau dari yang malas menjadi rajin, dll.
Oleh karena itu, prestasi siswa di sekolah tidak bisa diukur dengan predikat juara kelas atau ranking. Hal ini disebabkan, progres belajar setiap anak memiliki keunikan masing-masing. Dan Ketika siswa mengalami perkembangan dalam aktivitas belajar di sekolah, maka itu artinya ia sudah berprestasi.
Memang tidak mudah untuk menilai prestasi setiap siswa. Guru harus benar-benar mampu melihat dan mengenal siswa secara mendalam, sebab dari situlah guru bisa tahu perkembangan siswanya, bukan hanya dari angka atau nilai semata, melainkan juga talenta siswa.
Rapor Bukan Ajang Kompetisi Melainkan Evaluasi