Bagi sebagian orang barangkali resolusi bukanlah sesuatu yang istimewa. Resolusi dianggap tak ubahnya hanya sebuah tulisan harapan di tahun yang baru. Menuliskannya tentu teramat mudah, tapi komitmen untuk menjadikannya kenyataan tentu butuh perjuangan.
Namun, bagi sebagian orang lainnya, resolusi adalah bagian terpenting dalam menyambut tahun yang baru. Resolusi bukan saja sekadar tulisan harapan tapi juga menjadi doa agar di tahun yang baru bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik.Â
Resolusi dianggap sebagai rancangan ke depan untuk membantu mewujudkan harapan. Setidaknya, dengan membuat resolusi, tujuan kita jadi lebih fokus dan terarah.
Setiap orang pasti memiliki harapan yang lebih baik setiap kali menyambut tahun baru. Ada yang berharap kesehatan, karir yang meningkat, rezeki melimpah, mendulang prestasi hingga harapan bisa membahagiakan keluarga.Â
Meski tiap orang punya resolusi yang berbeda, tapi kita sepakat semuanya pasti berisi pengharapan-pengharapan yang baik.
Kenalkan Resolusi kepada Anak, Belajar Merencanakan Masa Depan
Terlepas dari penting tidaknya membuat resolusi setiap tahun baru, tapi tidak ada salahnya kita menjadikan momen tahun baru ini untuk mengenalkan anak tentang harapan dan perencanaan dengan membuat resolusi. Tapi tentu saja, resolusi ini dibuat dengan semenarik mungkin serta menyesuaikan dengan kebutuhan usia mereka.
Sebagai pengenalan, ajak anak untuk membuat resolusi yang sederhana. Yang utama, beri kebebasan pada mereka untuk menuangkan harapan dan impiannya. Dengan begitu anak akan mempunyai resolusi yang sesuai dengan diri mereka sendiri.Â
Namun, tentu saja kita tetap harus mendampingi mereka dalam membuat resolusi. Dalam hal ini pendampingan itu perlu, sebab anak belum memahami secara utuh mana yang baik dan buruk.
Berikut ada beberapa trik mengajak anak membuat resolusi sederhana mereka:
Pertama, sediakan alat tulis yang menarik. Kertas warna-warni, spidol, crayon adalah contoh alat tulis yang menarik bagi anak-anak.Â
Dengan media yang menarik tentu mereka akan jauh lebih semangat membuat resolusi ketimbang hanya menuliskan di kertas putih kosong saja.
Kedua, waktu yang tepat. Ya, mengajak anak-anak membuat resolusi harus juga memperhatikan waktu yang tepat.Â
Hindari waktu-waktu dimana anak sedang tantrum, kurang sehat, bad mood, lelah atau saat mereka sedang asyik bermain dengan teman-temannya.Â
Coba cari celah waktu dimana anak sedang gembira bersama kita. Selain lebih efektif waktu dan tenaga, pesan yang disampaikan pun akan lebih mudah sampai kepada anak.
Ketiga, jadi tim.Â
Bukan hanya anak yang membuat resolusi, tapi kita juga. Dengan begitu, anak akan merasa tidak sendiri. Ayah membuat, ibu membuat, kakak membuat maka ia pun akan lebih bersemangat untuk membuat.
Keempat, kenalkan apa itu resolusi.
Jelaskan dan beri pengertian tentang makna resolusi dengan bahasa yang sederhana. Lalu minta anak membuatnya mulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana yang ada di sekitar mereka.Â
Misalnya, tentang disiplin membersihkan kamar tidur, disiplin menabung, bersedekah, menolong teman, membantu ibu membereskan mainan, dll. Intinya, kita arahkan mereka untuk membuat resolusi sesuai dengan kebutuhan usianya.
Kelima, beri pujian.
Jangan lupa untuk memberikan pujian ketika anak sudah menyelesaikan tantangan membuat resolusi. Pujian ini bisa menjadi semangat bagi mereka untuk mewujudkan resolusi yang telah dibuat. Anak akan merasa punya energi di tahun yang baru. Dukungan hangat dari orangtua adalah semangat mereka.
Manfaat Membuat Resolusi bagi Anak
Ada banyak manfaat membuat resolusi bagi anak. Selain memberi ruang bagi anak untuk menuangkan harapan dan impiannya, membuat resolusi juga bisa membantu anak belajar membuat perencanaan masa depan.
Berikut beberapa manfaat membuat resolusi bagi anak:
Pertama, melatih kepercayaan diri.Â
Dengan mengajak anak membuat resolusi, secara tidak langsung kita tengah melatih kepercayaan dirinya. Anak lebih berani menuliskan harapan dan impian positifnya. Selain itu, mereka akan terpacu untuk bersemangat dan memiliki mindset positif bahwa "aku mampu" "aku bisa".
Kedua, belajar bertanggung jawab.Â
Resolusi bisa menjadi pengingat mereka akan tujuan dan harapan yang telah dibuat. Di sini anak belajar untuk mempertanggungjawabkan terhadap apa yang sudah dituliskannya.
Ketiga, mengenal problem solving.Â
Ya, resolusi juga bisa membantu anak mengenal dan belajar problem solving, yaitu memecahkan suatu permasalahan. Menurut Williams dan Susanto, bagaimana seorang anak mampu memecahkan masalah, itu merupakan tanda kecerdasan kognitifnya.Â
Dalam mewujudkan resolusinya tentu anak butuh perjuangan, bukan tidak mungkin anak akan mengalami kesulitan dan masalah. Disinilah ia akan belajar bagaimana memecahkan suatu permasalahan.
Keempat, media bonding orangtua dan anak.Â
Dengan membuat resolusi bersama-sama otomatis akan mendekatkan kehangatan kasih antara orangtua dan anak. Hubungan hangat ini akan menjadi bonding yang baik sehingga memengaruhi perkembangan psikologis sang anak.
Kelima, mendisiplinkan anak.Â
Resolusi yang telah dibuat juga bisa membantu melatih disiplin anak. Anak diharapkan selalu ingat dengan resolusinya dan menjadi alarm pengingat otomatis ketika mereka mulai lalai dengan apa yang sudah disusunnya.
Keenam, membentuk mental yang kuat.Â
Tidak semua resolusi yang dibuat bisa diwujudkan secara sempurna. Artinya, anak akan belajar bagaimana menyikapi suatu kegagalan dan keberhasilan. Hal ini akan membentuk kekuatan mental mereka. Anak tidak akan lupa diri saat berhasil dan tidak mudah putus asa saat gagal.
Ketujuh, anak lebih mandiri.Â
Dengan membuat resolusi sederhana, anak akan lebih memiliki tujuan dan perencanaan dalam aktivitas sehari-harinya. Mereka akan lebih matang dan mandiri, sebab hanya mereka yang bisa mewujudkan harapan dan impiannya.
Orangtua, kakak, adik, sahabat atau guru hanya berperan sebagai pendukung, selebihnya hanya mereka sendiri yang harus berusaha untuk bisa mewujudkannya.
Kedelapan, membangun kecerdasan kognitif anak.Â
Menurut Piaget dan beberapa ahli lainnya, kecerdasan kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir, yaitu meliputi mengingat, proses pemecahan masalah hingga pengambilan keputusan.Â
Mengenalkan dan mengajak anak membuat resolusi akan membantu dalam membangun kecerdasan kognitifnya, sebab anak akan belajar bagaimana membuat keputusan harapan apa yang dipilihnya, berkomitmen untuk mengingat dan melaksanakan serta mampu menghadapi berbagai masalah yang akan dihadapi.
Nah, bagaimana menarik bukan mengajak anak untuk bersama-sama belajar membuat resolusi? Meski terlihat hanya sekadar tulisan pengharapan menyambut tahun baru, ternyata membuat resolusi memiliki manfaat yang banyak sebagai media edukasi bagi tumbuh kembang anak.
Percayalah, setiap momen pasti ada bagian yang bisa kita manfaatkan untuk belajar. Pun dengan momen tahun baru, tidak hanya momen ingar bingar perayaan kembang api, tapi kita juga bisa menjadikan momen tahun baru untuk belajar dan mengenalkan anak membuat resolusi ala mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H