Keempat, media bonding orangtua dan anak.Â
Dengan membuat resolusi bersama-sama otomatis akan mendekatkan kehangatan kasih antara orangtua dan anak. Hubungan hangat ini akan menjadi bonding yang baik sehingga memengaruhi perkembangan psikologis sang anak.
Kelima, mendisiplinkan anak.Â
Resolusi yang telah dibuat juga bisa membantu melatih disiplin anak. Anak diharapkan selalu ingat dengan resolusinya dan menjadi alarm pengingat otomatis ketika mereka mulai lalai dengan apa yang sudah disusunnya.
Keenam, membentuk mental yang kuat.Â
Tidak semua resolusi yang dibuat bisa diwujudkan secara sempurna. Artinya, anak akan belajar bagaimana menyikapi suatu kegagalan dan keberhasilan. Hal ini akan membentuk kekuatan mental mereka. Anak tidak akan lupa diri saat berhasil dan tidak mudah putus asa saat gagal.
Ketujuh, anak lebih mandiri.Â
Dengan membuat resolusi sederhana, anak akan lebih memiliki tujuan dan perencanaan dalam aktivitas sehari-harinya. Mereka akan lebih matang dan mandiri, sebab hanya mereka yang bisa mewujudkan harapan dan impiannya.
Orangtua, kakak, adik, sahabat atau guru hanya berperan sebagai pendukung, selebihnya hanya mereka sendiri yang harus berusaha untuk bisa mewujudkannya.
Kedelapan, membangun kecerdasan kognitif anak.Â
Menurut Piaget dan beberapa ahli lainnya, kecerdasan kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir, yaitu meliputi mengingat, proses pemecahan masalah hingga pengambilan keputusan.Â