Masyarakat Hindu Bali di Pegajahan membuktikan bahwa minoritas bukan penghalang untuk bisa diterima di suatu lingkungan yang asing.Â
Eksistensi mereka tetap terjaga berkat pemahaman mereka tentang makna keberagaman dan toleransi antar umat beragama serta kemauan mereka untuk terus menjaga kerukunan antar umat beragama.Â
Dengan demikian, kerukunan dan kedamaian akan terus terjaga di daerah Pegajahan Serdang Bedagai Sumatera Utara.
Sinergi KEMENAG dan FKUB, Kerukunan Umat Beragama Adalah Tanggungjawab Kita Bersama
Di lapangan, untuk menjaga keberlangsungan kerukunan umat beragama, kita mengenal FKUB atau Forum Kerukunan Umat Beragama yang dibentuk oleh masyarakat.Â
Yang menjadi bagian dari FKUB ini adalah para tokoh berbagai agama dan masyarakat setempat. Mereka bersama-sama bersepakat untuk menjadi inisiator bagi terwujudnya kerukunan umat beragama di wilayah tersebut.
Pemerintah melalui KEMENAG hadir sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi program dan kegiatan mereka dalam rangka membangun, memelihara serta memberdayakan umat beragama demi upaya kerukunan dan kesejahteraan bersama.
Sinergi ini menjadi bukti bahwa untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian bangsa bukan hanya menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah semata sebagai pemangku kebijakan tapi juga menjadi tanggungjawab kita bersama. FKUB sebagai forum atau wadah inspirasi yang akan menjadi jembatan penyelesaian konflik yang kemungkinan bisa terjadi kapan saja.
Yuk, kita belajar dari masyarakat Hindu Bali di Pegajahan. Meski mereka minoritas, tetapi mereka tetap mampu menjaga tatanan kerukunan umat beragama di tengah mayoritas masyarakat Sumatera Utara yang beragama selain Hindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H