Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Nasabah Bijak adalah Agen Perubahan, Bukan Hanya Melindungi Diri tapi Juga Turut Memerangi Kejahatan Siber dan Menjaga Stabilitas Perekonomian Negara

5 September 2022   12:35 Diperbarui: 5 September 2022   12:40 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kejahatan siber perbankan (sumber:via merahputih.com)

Saat ini kita tengah berada di era milenial serba digital, dimana segala aktivitas kehidupan tidak terlepas dari kecanggihan teknologi yang terus berkembang dengan pesat. Berbagai kemudahan dan kecepatan akses layanan dan informasi publik ditawarkan kepada para pengguna teknologi sebagai upaya jemput bola yang paling efektif dan efisien. 

Layanan digital digadang-gadang akan merajai hampir di seluruh lini kehidupan. Maka, jika kita tidak berlomba-lomba mencipta dan mengakrabkan diri dengan inovasi, bukan tidak mungkin kita akan jauh tertinggal dan tergerus oleh zaman.

Layanan Finansial Digital, Produk Kekinian di Sektor Perbankan

inovasi digital perbankan BRIMO dari Bank BRI (sumber:bri.co.id)
inovasi digital perbankan BRIMO dari Bank BRI (sumber:bri.co.id)

Inovasi digital kini sudah menjamur dan tumbuh subur di tengah-tengah kehidupan. Tak terkecuali inovasi digital di sektor finansial perbankan. Nasabah kini telah dimanjakan dengan hadirnya aplikasi-aplikasi finansial perbankan yang memberikan fitur-fitur menarik untuk digunakan.

Keberadaan inovasi finansial digital menjadi salah satu produk kekinian dan penanda lahirnya era reformasi di bidang layanan perbankan menuju layanan perbankan yang prima dan inovatif. Di era ini diharapkan berbagai masalah layanan perbankan yang kerap terjadi dapat terjawab. Para nasabah dapat menikmati manfaat inovasi untuk mendapatkan layanan perbankan yang lebih baik, cepat dan mudah.

Dengan inovasi finansial perbankan digital, para nasabah dapat mengakses seluruh kebutuhan informasi dan layanan perbankan kapan pun dan dimana pun hanya dalam genggaman. Ya, layanan informasi perbankan dapat diakses dengan mudah dan cepat hanya melalui gawai dan ketersediaan koneksi internet tanpa perlu datang langsung ke kantor bank yang dimaksud.

Kehadiran produk layanan finansial perbankan digital tidak terlepas dari begitu dekatnya nasabah dengan teknologi gawai. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan prosentase pengguna gawai telepon selular di Indonesia di tahun 2020 mencapai 62,84% dimana sebanyak 53,37% nya aktif menggunakan internet. Angka ini terus merangkak naik secara tajam dari tahun 2016 yang hanya berada di angka 25,37% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa inovasi di bidang finansial perbankan harus terus dikembangkan sesuai dengan zaman. Teknologi digital harus benar-benar dimanfaatkan untuk mencapai target layanan publik yang lebih baik di bidang perbankan.

Bak Dua Sisi Mata Pisau, Teknologi Digital Bisa Berguna Bisa Berbahaya, Jadilah Nasabah Bijak

waspada soceng, upaya kepedulian BRI terhadap pelayanan kepada nasabah (sumber:suara.com)
waspada soceng, upaya kepedulian BRI terhadap pelayanan kepada nasabah (sumber:suara.com)

Seperti dua sisi mata pisau, ketajamannya bisa berguna untuk mengiris, namun jika tidak berhati-hati maka ketajamannya bisa melukai. Pun dengan keberadaan teknologi digital, di satu sisi sangat memberi manfaat dan kemudahan, namun jika tidak bijak maka keberadaannya justru dapat membahayakan dan merugikan.

Kehadiran inovasi layanan finansial perbankan digital di satu sisi memberikan begitu banyak kemudahan akses bagi para nasabahnya. Namun, seringkali kemudahan-kemudahan itu tidak diimbangi dengan sikap bijak nasabah. Tidak sedikit nasabah justru berada di situasi yang berbahaya, dimana mereka menjadi korban kejahatan siber.

Tidak dapat dimungkiri, keberadaan layanan finansial perbankan digital kerap dijadikan celah bagi para pelaku kejahatan di dunia maya. 

Mereka melakukan aksi tidak terpuji yang pada akhirnya memberi dampak kerugian bagi para pengguna layanan digital, seperti penipuan, pembajakan akun pengguna, peretasan, skimming, phising, One Time Password, Vishing, sim swap hingga yang tengah populer saat ini yaitu rekayasa sosial (Social Engineering) dimana pelaku melakukan manipulasi kondisi psikologis korban agar mau membocorkan data pribadi dan data perbankan korban.

Nasabah yang tidak peka dan bijak dalam menggunakan layanan finansial perbankan digital tentu akan menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan. Ingat, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelaku, tapi juga karena adanya kesempatan. 

Artinya, kejahatan akan berhasil dilakukan jika korban mudah untuk diperdayai. Sebaliknya, kejahatan akan dapat dicegah jika korban memiliki kepekaan dan sikap kehati-hatian yang tinggi terhadap segala perilaku digitalnya.

Nasabah yang bijak pasti akan memahami bagaimana cara melindungi kerahasiaan data-data pribadi dan perbankan miliknya. Satu langkah awal yang paling sederhana adalah dengan tidak mengumbar informasi pribadi ke media sosial apapun. Kerahasiaan data pribadi akan sangat dijunjung tinggi.

Selebihnya, nasabah yang bijak akan senantiasa berhati-hati dalam melakukan transaksi online. Misalnya, belanja online dengan teliti, tidak mudah termakan berita dan informasi hoaks, menyeleksi pertemanan dan komunikasi online, melakukan pengamanan ganda pada setiap akun pribadi serta selalu melakukan pertimbangan secara matang di setiap pengambilan keputusan.

Kehadiran layanan finansial perbankan digital tentunya harus disertai dengan adanya tingkat pengetahuan nasabah terhadap penggunaan layanan tersebut. Nasabah harus bisa menjadi nasabah yang bijak dalam bertransaksi perbankan. Sikap yang bijak bukan hanya bermanfaat untuk perlindungan diri tapi juga untuk turut aktif memerangi segala bentuk kejahatan online yang marak terjadi.

Menjadi nasabah bijak artinya ikut berperan serta dalam meningkatkan performa siklus keuangan negara sehingga dapat meningkatkan pembangunan perekonomian bangsa Indonesia. Pembangunan ekonomi yang didukung oleh nasabah bijak akan memengaruhi peningkatan pembangunan di sektor-sektor lainnya.

Sebaliknya, nasabah yang tidak bijak akan dapat menghambat laju pertumbuhan perekonomian negara, menumbuhsuburkan tindak kriminal siber serta membawa dampak merugikan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga pihak-pihak terkait lainnya.

Nasabah Bijak adalah Agen Perubahan, Mampu Menjadi Penyuluh Digital untuk Memberantas Kejahatan siber di Sektor Perbankan


Saat ini gerakan Nasabah Bijak bekerjasama dengan BRI (Bank Rakyat Indonesia) tengah gencar mensosialisasikan pentingnya menjadi nasabah yang bijak dalam melakukan transaksi perbankan secara online. Tingkat kejahatan siber yang semakin meningkat, dipandang perlu untuk segera melakukan aksi positif membangun edukasi yang tepat bagi para nasabah.

BRI menyadari bahwa keamanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menjadi salah satu tujuan utama dalam pemberian layanan perbankan.

Hal ini dibuktikan dengan keseriusan BRI dalam memerangi kejahatan soceng (Social Engineering). 

BRI dengan langkah proaktif bekerjasama dengan Pihak Berwajib (Kepolisian) melakukan berbagai upaya untuk melindungi nasabahnya, seperti menganalisa alur transaksi, pengungkapan modus hingga melakukan penindakan pelaku kejahatan soceng. Bukan hanya itu, untuk menjaga transparansi publik, BRI juga dengan aktif menyampaikan laporan terkini terkait kejahatan soceng ini agar nasabah dapat teredukasi dan senantiasa waspada setiap saat.

Nasabah Bijak bukan hanya bijak untuk kepentingan pribadinya saja, tapi juga harus mampu menjadi agent of change atau agen perubahan bagi nasabah-nasabah lainnya untuk bersama-sama mengedukasi diri tentang bagaimana menghindari segala bentuk kejahatan siber di sektor perbankan.

Aku, kamu dan kita semua bisa menjadi Penyuluh Digital dan menyuarakan positive vibes kepada semua pengguna internet tentang pentingnya menjadi Nasabah Bijak. Dengan menyebarkan berita dan informasi yang benar maka kita sudah turut berpartisipasi aktif dalam memberantas kejahatan siber. Kita bukan hanya menyelamatkan secara personal, tapi juga turut menyelamatkan stabilitas perekonomian negara.

Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk menjadi Penyuluh Digital dalam gerakan Nasabah Bijak bersama BRI ?

Pertama, Bijak dalam memilah-milah informasi. Jangan sampai kita terjebak oleh informasi hoaks, apalagi sampai menyebarkannya kembali. Sebelum menyerap sebuah informasi, wajib untuk cek dan ricek sumber validitasnya terlebih dahulu.

Kedua, Bijak dalam bermedia sosial. Kerap kita lalai ketika sedang berinteraksi di media sosial. Kita dengan mudahnya memposting hal-hal yang bersifat pribadi dan rahasia, seperti informasi tentang keluarga, rekening bank, nomor telepon pribadi, dll. 

Tentu saja ini sama saja kita memberi peluang kepada para penjahat siber untuk melakukan aksi jahatnya. Sudah saatnya kini kita menyuarakan pentingnya bijak dalam bermedia sosial. Stop menyebarkan data pribadi dan perbankan kita di media online mana pun.

Ketiga, Tebarkan informasi yang baik dan benar. Ini penting agar informasi yang baik dan benar dapat diterima oleh para pengguna internet lainnya.

Keempat, Tidak pelit ilmu literasi keuangan. Berbagi edukasi dengan para nasabah lainnya adalah sikap yang terpuji. Percayalah, sekecil apapun ilmu yang kita bagikan pasti akan bermanfaat besar bagi lingkungan di sekitar kita. Semakin banyak nasabah yang teredukasi maka akan semakin kecil peluang nasabah menjadi korban kejahatan siber.

Kelima, Cerdas dalam segala transaksi digital. Selalu waspada dan berhati-hati adalah langkah yang tepat agar terhindar dari kejahatan siber. Ada baiknya gunakan atau aktifkan fitur-fitur keamanan yang telah disediakan oleh bank dalam setiap akun perbankan sebagai langkah preventif menghindari kejahatan siber.

Keenam, Hindari berurusan dengan penyedia layanan keuangan tidak resmi, misalnya yang tidak diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK) atau lembaga penjamin simpanan (LPS).

Ketujuh, Jangan ragu untuk selalu terhubung langsung dengan layanan perbankan yang tervalidasi, seperti misalnya bagi nasabah BRI bisa menghubungi saluran komunikasi resmi www. bri.co.id, instagram @bankbri_id, twitter @bankbri_id, kontak_bri, promo_bri, facebook : Bank BRI, Tiktok : Bank BRI dan kontak BRI di nomor 14017/ 1500017 atau datang langsung ke kantor cabang BRI terdekat.

Sekali lagi, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan. Maka, langkah yang paling tepat dan sederhana adalah jadilah Nasabah Bijak. 

Dengan menjadi Nasabah Bijak, maka kita sudah berpartisipasi aktif menjadi agen perubahan, bukan hanya untuk perlindungan diri tapi juga turut memerangi kejahatan siber perbankan dan menyelamatkan stabilitas perekonomian negara akibat ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun