Tentu saja ini sama saja kita memberi peluang kepada para penjahat siber untuk melakukan aksi jahatnya. Sudah saatnya kini kita menyuarakan pentingnya bijak dalam bermedia sosial. Stop menyebarkan data pribadi dan perbankan kita di media online mana pun.
Ketiga, Tebarkan informasi yang baik dan benar. Ini penting agar informasi yang baik dan benar dapat diterima oleh para pengguna internet lainnya.
Keempat, Tidak pelit ilmu literasi keuangan. Berbagi edukasi dengan para nasabah lainnya adalah sikap yang terpuji. Percayalah, sekecil apapun ilmu yang kita bagikan pasti akan bermanfaat besar bagi lingkungan di sekitar kita. Semakin banyak nasabah yang teredukasi maka akan semakin kecil peluang nasabah menjadi korban kejahatan siber.
Kelima, Cerdas dalam segala transaksi digital. Selalu waspada dan berhati-hati adalah langkah yang tepat agar terhindar dari kejahatan siber. Ada baiknya gunakan atau aktifkan fitur-fitur keamanan yang telah disediakan oleh bank dalam setiap akun perbankan sebagai langkah preventif menghindari kejahatan siber.
Keenam, Hindari berurusan dengan penyedia layanan keuangan tidak resmi, misalnya yang tidak diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK) atau lembaga penjamin simpanan (LPS).
Ketujuh, Jangan ragu untuk selalu terhubung langsung dengan layanan perbankan yang tervalidasi, seperti misalnya bagi nasabah BRI bisa menghubungi saluran komunikasi resmi www. bri.co.id, instagram @bankbri_id, twitter @bankbri_id, kontak_bri, promo_bri, facebook : Bank BRI, Tiktok : Bank BRI dan kontak BRI di nomor 14017/ 1500017 atau datang langsung ke kantor cabang BRI terdekat.
Sekali lagi, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan. Maka, langkah yang paling tepat dan sederhana adalah jadilah Nasabah Bijak.Â
Dengan menjadi Nasabah Bijak, maka kita sudah berpartisipasi aktif menjadi agen perubahan, bukan hanya untuk perlindungan diri tapi juga turut memerangi kejahatan siber perbankan dan menyelamatkan stabilitas perekonomian negara akibat ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H