Nasabah Bijak adalah Agen Perubahan, Mampu Menjadi Penyuluh Digital untuk Memberantas Kejahatan siber di Sektor Perbankan
Saat ini gerakan Nasabah Bijak bekerjasama dengan BRI (Bank Rakyat Indonesia) tengah gencar mensosialisasikan pentingnya menjadi nasabah yang bijak dalam melakukan transaksi perbankan secara online. Tingkat kejahatan siber yang semakin meningkat, dipandang perlu untuk segera melakukan aksi positif membangun edukasi yang tepat bagi para nasabah.
BRI menyadari bahwa keamanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menjadi salah satu tujuan utama dalam pemberian layanan perbankan.
Hal ini dibuktikan dengan keseriusan BRI dalam memerangi kejahatan soceng (Social Engineering).Â
BRI dengan langkah proaktif bekerjasama dengan Pihak Berwajib (Kepolisian) melakukan berbagai upaya untuk melindungi nasabahnya, seperti menganalisa alur transaksi, pengungkapan modus hingga melakukan penindakan pelaku kejahatan soceng. Bukan hanya itu, untuk menjaga transparansi publik, BRI juga dengan aktif menyampaikan laporan terkini terkait kejahatan soceng ini agar nasabah dapat teredukasi dan senantiasa waspada setiap saat.
Nasabah Bijak bukan hanya bijak untuk kepentingan pribadinya saja, tapi juga harus mampu menjadi agent of change atau agen perubahan bagi nasabah-nasabah lainnya untuk bersama-sama mengedukasi diri tentang bagaimana menghindari segala bentuk kejahatan siber di sektor perbankan.
Aku, kamu dan kita semua bisa menjadi Penyuluh Digital dan menyuarakan positive vibes kepada semua pengguna internet tentang pentingnya menjadi Nasabah Bijak. Dengan menyebarkan berita dan informasi yang benar maka kita sudah turut berpartisipasi aktif dalam memberantas kejahatan siber. Kita bukan hanya menyelamatkan secara personal, tapi juga turut menyelamatkan stabilitas perekonomian negara.
Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk menjadi Penyuluh Digital dalam gerakan Nasabah Bijak bersama BRI ?
Pertama, Bijak dalam memilah-milah informasi. Jangan sampai kita terjebak oleh informasi hoaks, apalagi sampai menyebarkannya kembali. Sebelum menyerap sebuah informasi, wajib untuk cek dan ricek sumber validitasnya terlebih dahulu.
Kedua, Bijak dalam bermedia sosial. Kerap kita lalai ketika sedang berinteraksi di media sosial. Kita dengan mudahnya memposting hal-hal yang bersifat pribadi dan rahasia, seperti informasi tentang keluarga, rekening bank, nomor telepon pribadi, dll.Â