Kondisi ini masih banyak kita temui di wilayah-wilayah pedalaman dan pinggiran kota. Selain masalah biaya, tak jarang mereka juga terkendala dengan akses fasilitas kesehatan yang jauh dari tempat tinggal mereka.Â
Hal ini diperparah dengan minimnya pengetahuan mereka tentang kesehatan ibu dan anak, sehingga dukun bayi pun dianggap sebagai pilihan yang terbaik untuk membantu persalinan.
Nah, jika persalinan digratiskan, maka muncullah kekhawatiran akan terjadinya ledakan penduduk setelahnya. Secara nalar, akan berkurang satu beban pertimbangan pasangan suami istri untuk menambah anak, sehingga mereka pun merasa bebas untuk memutuskan menambah momongan. Jika demikian, bukan tidak mungkin ledakan penduduk akan terjadi.
Berkaca dari fenomena Baby Boomer (1946-1964) dimana terjadinya angka kelahiran yang sangat tinggi akibat keadaan dunia yang sedang aman pasca Perang Dunia II. Pasangan suami istri merasa bebas menikah dan memiliki sejumlah anak sehingga ledakan penduduk pun tidak dapat dielakkan.
Secara tersirat, kondisi "zona nyaman" seperti tidak adanya perang maupun penggratisan biaya persalinan turut menjadi penyebab dan alasan utama pasangan suami istri memutuskan memiliki atau menambah anak.
Namun, membaca kekhawatiran ini, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pun tidak tinggal diam. Menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pemerintah berupaya untuk tetap membuat keseimbangan di dalamnya, yaitu mewajibkan KB bagi para pengguna Jampersal.Â
Tidak main-main, BKKBN menggratiskan segala jenis alat kontrasepsi termasuk sterilisasi vasektomi dan tubektomi bagi mereka pengguna manfaat Jampersal. Harapannya, para ibu dapat berinisiatif membatasi jumlah kehamilannya secara mandiri sehingga angka kematian ibu dan anak saat persalinan dapat ditekan tanpa takut terjadinya lonjakan angka penduduk.
Meski demikian, wacana mewajibkan kontrasepsi (KB) bagi pengguna Jampersal belum berjalan secara utuh dan masih harus digodok sedemikian rupa. Hal ini terkait dengan adanya benturan terhadap isu-isu hak reproduksi.Â
Jangan sampai wacana mewajibkan kontrasepsi ini justru menjadi bumerang yang memicu konflik dan malah dapat menghambat pembangunan itu sendiri.
Lantas, Apa yang Harus Dipahami agar Jampersal Tidak Memicu Ledakan Penduduk?
Harus diingat, bahwa terjadinya ledakan penduduk dapat dipicu oleh beberapa faktor pemicu. Selain angka kelahiran yang tinggi dan kematian yang rendah, ada faktor usia pernikahan dan tingkat pendidikan yang rendah.