Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jampersal dan Dilema Potensi Terjadinya Ledakan Penduduk

28 Juli 2022   12:25 Diperbarui: 28 Juli 2022   14:30 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemeriksaan ibu hamil, kehamilan| Dok Shutterstock/Blue Planet Studio via Kompas.com

Kondisi ini masih banyak kita temui di wilayah-wilayah pedalaman dan pinggiran kota. Selain masalah biaya, tak jarang mereka juga terkendala dengan akses fasilitas kesehatan yang jauh dari tempat tinggal mereka. 

Hal ini diperparah dengan minimnya pengetahuan mereka tentang kesehatan ibu dan anak, sehingga dukun bayi pun dianggap sebagai pilihan yang terbaik untuk membantu persalinan.

Nah, jika persalinan digratiskan, maka muncullah kekhawatiran akan terjadinya ledakan penduduk setelahnya. Secara nalar, akan berkurang satu beban pertimbangan pasangan suami istri untuk menambah anak, sehingga mereka pun merasa bebas untuk memutuskan menambah momongan. Jika demikian, bukan tidak mungkin ledakan penduduk akan terjadi.

Berkaca dari fenomena Baby Boomer (1946-1964) dimana terjadinya angka kelahiran yang sangat tinggi akibat keadaan dunia yang sedang aman pasca Perang Dunia II. Pasangan suami istri merasa bebas menikah dan memiliki sejumlah anak sehingga ledakan penduduk pun tidak dapat dielakkan.

Secara tersirat, kondisi "zona nyaman" seperti tidak adanya perang maupun penggratisan biaya persalinan turut menjadi penyebab dan alasan utama pasangan suami istri memutuskan memiliki atau menambah anak.

Namun, membaca kekhawatiran ini, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pun tidak tinggal diam. Menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pemerintah berupaya untuk tetap membuat keseimbangan di dalamnya, yaitu mewajibkan KB bagi para pengguna Jampersal. 

Tidak main-main, BKKBN menggratiskan segala jenis alat kontrasepsi termasuk sterilisasi vasektomi dan tubektomi bagi mereka pengguna manfaat Jampersal. Harapannya, para ibu dapat berinisiatif membatasi jumlah kehamilannya secara mandiri sehingga angka kematian ibu dan anak saat persalinan dapat ditekan tanpa takut terjadinya lonjakan angka penduduk.

Meski demikian, wacana mewajibkan kontrasepsi (KB) bagi pengguna Jampersal belum berjalan secara utuh dan masih harus digodok sedemikian rupa. Hal ini terkait dengan adanya benturan terhadap isu-isu hak reproduksi. 

Jangan sampai wacana mewajibkan kontrasepsi ini justru menjadi bumerang yang memicu konflik dan malah dapat menghambat pembangunan itu sendiri.

Lantas, Apa yang Harus Dipahami agar Jampersal Tidak Memicu Ledakan Penduduk?

Harus diingat, bahwa terjadinya ledakan penduduk dapat dipicu oleh beberapa faktor pemicu. Selain angka kelahiran yang tinggi dan kematian yang rendah, ada faktor usia pernikahan dan tingkat pendidikan yang rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun