Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Anak Hobi Menulis Diary, Wajarkah?

7 Maret 2022   22:49 Diperbarui: 19 Maret 2022   04:57 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak nulis diary (Sumber: skenows via kompas.com)

Jika anak tidak keberatan membuka diary-nya atau sekadar menceritakan secara garis besar isi diary rahasianya, maka kita boleh tenang. 

Tapi jika anak cenderung merasa terusik dan enggan bercerita apalagi mengizinkan membuka diary, maka kita patut untuk waspada dan menelusuri lebih dalam.

Ketiga, arahkan anak untuk menjadikan hobi menulis diary-nya menjadi hal yang manfaat. Jadikan hobinya ini menjadi awal ia belajar menulis. 

Tanamkan padanya, jika ia menulis untuk kebaikan maka suatu saat nanti tulisan-tulisan itu akan membawa keberkahan dalam hidup. 

Tingkatkan terus kemampuan anak dalam menulis. Jika diawali dengan menulis diary, bukan tidak mungkin kelak ia akan menjadi penulis best seller.

Keempat, rangsang anak untuk tidak monoton dalam hobi menulis diary-nya. Coba berikan tantangan yang berbeda-beda setiap hari tentang topik menulisnya. Misalnya mencoba ceritakan pengalaman anak masuk kelas baru atau meminta anak mendeskripsikan sosok teman terbaik saat ini, atau pengalaman outbound.

Kelima, jangan lelah memantau perkembangan anak. Kita harus jeli terhadap perubahan-perubahan sekecil apapun itu. 

Bagaimanapun, aktivitas menulis diary itu sangat berkaitan erat dengan perasaan dan emosional seseorang. Jangan sampai hobi menulis diary justru membuat anak menjadi pribadi yang antipati terhadap lingkungan sekitarnya.

Keenam, berikan kasih sayang yang hangat kepada anak. Hal ini untuk memberikan kesan yang baik pada anak, sehingga anak akan lebih banyak menuliskan hal-hal positif di diary-nya ketimbang hal-hal yang negatif.

Ketujuh, perbanyak komunikasi dan melibatkan anak dalam aktivitas kebersamaan yang menyenangkan, misalnya rekreasi bersama, mengajaknya makan di restoran favorit, menonton bersama atau berdiskusi sambil bermain dan bercanda. Hal ini untuk melatih rasa empati dan jiwa sosialnya terhadap sesama.

Nah bagaimana, masih wajarkah jika anak hobi menulis diary?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun