Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Bukber Perdanaku, Realita yang Tak Seindah Ekspektasi

22 Mei 2018   23:19 Diperbarui: 22 Mei 2018   23:21 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber:https://www.aryanto.id)

Ramadhan datang membawa banyak kisah. Kisah sedih, bahagia, lucu, menegangkan, dsb. Semua kisah itu terangkai dengan istimewa. Seistimewa bulan nan suci ini.

Hari pertama puasa kulewati dengan penuh semangat dan sukacita. Semakin semangat saat beberapa sahabat mengajak untuk bukber di sebuah tempat makan yang cukup terkenal di daerah kami. Jelas aku tak akan melewatkannya. Selain buka bersama, momen kebersamaan seperti ini hanya ada di saat bulan puasa, jadi aku tak menolak saat ajakan itu datang.

Jangan lupa ya...jam 18.00 teng kita langsung jumpa di 'warunk pojok'. 

Begitu pesan whatsapp terakhir yang kuterima di group kami. Tanpa babibu lagi, sepulang kantor aku langsung berangkat menuju lokasi, tanpa sempat pulang ke rumah untuk berganti pakaian. Saat itu aku sangat bersemangat dan ingin segera sampai di lokasi bukber. Ekspektasiku, bukber perdana ini pasti sangat seru dan menyenangkan, apalagi sahabat-sahabatku ini terdiri dari orang-orang yang ceria dan rame sehingga dapat menghidupkan suasana.

Pukul 17.45 aku sudah sampai di 'warunk pojok', tempat makan yang disebut di group WA. Setelah celingak celinguk sesaat, akhirnya aku memutuskan untuk masuk saja dan duduk di salah satu area warung. 5 menit berlalu, 10 menit, 20 menit hingga 30 menit aku menunggu namun tak satu pun para sahabatku keliatan batang hidungnya. Namun aku masih berusaha sabar menunggu dan berpikir positif.

Pukul 18.35 aku mulai gelisah. Terpaksa aku memesan segelas minuman karena waktu berbuka tinggal beberapa menit lagi. Hilang kesabaran, aku buka ponsel dan mencoba menelpon salah satu sahabat untuk menanyakan posisi mereka dimana sekarang. Ah sial ! pulsaku abis ! ku cek juga paket internetku, abis juga ! sesuatu banget rasanya. Dan aku hanya bisa pasrah.

Tepat pukul 18.39 adzan Maghrib berkumandang. Alhamdulillah, aku segera meneguk minuman yang sudah kupesan. Dengan muka kecut, kucoba untuk tenang. Kupandangi sekitarku. Pengunjung lain rame saling tertawa menikmati buka bersamanya. Dan aku disini hanya sendiri.

Tak lama kemudian ponselku berdering. Santi, salah satu sahabatku.

"Fin, kok gak datang ? kenapa ?" tanyanya di seberang

Aku membelalakkan mata, "maksudnya ?"

"ya kenapa gak datang bukber ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun