Perempuan itu membuka matanya. Wajahnya kuyu. Maskaranya meleleh membentuk garis hitam di pipinya. Ia berusaha menyadarkan dirinya.
“thanks Ken...” ucapnya hambar
Sang pemilik bahu tersenyum kecil. Sengaja tak banyak ia menyahut.
Perempuan itu terdiam sejenak lalu beranjak membuka pintu mobil dan keluar. Hatinya masih bergejolak, berharap sang pemilik bahu masih memintanya untuk terus bersandar di bahunya. Namun senyap. Semilir angin malam memaksanya untuk melangkah menjauh.
Sang pemilik bahu melaju mobilnya. Meninggalkan jejak-jejak hasrat dan harapan. Perempuan itu membisu. Entah apa yang kini dirasakannya. Kehilangan. Kekecewaan. Jatuh cinta. Kecemburuan. Hatinya dingin. Sedingin malam itu.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H