Sang pemilik bahu merendahkan sedikit sebelah bahunya.
“bersandarlah di bahuku. Kuantar kamu pulang.”
Perempuan itu terkesiap. Ia tak menyangka akan diperlakukan “semanis” ini oleh seorang laki-laki. Perlahan kepalanya bersandar di segaris bahu nan bidang itu. Kekesalannya meluruh oleh rayuan segaris bahu.
Sudah pasti perempuan itu memikirkan banyak hal tentang sosok sang pemilik bahu.
Beruntung sekali Ryu.
Laki-laki sejati.
Adakah laki-laki seperti ini selain dia ?
Maafkan aku...Ken.
Bahu ini terlalu nyaman untuk tempat bersandar....
***
“sudah sampai dear...bangunlah...” sang pemilik bahu menggoyang-goyangkan tubuh perempuan itu perlahan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!