Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

TMII : Media Berbudaya Tanpa Etnosentrisme

31 Maret 2015   00:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:46 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427734167305318815
1427734167305318815
anjungan bengkulu (sumber:dokpri)

Saya melanjutkan lagi ke Sumatera Selatan. Yang khas apalagi kalau bukan Pempek Palembang. Di anjungan ini kita bisa menikmati Pempek yang sangat lezat sambil duduk bersantai memandangi rumah nan besar dan sejuk khas Sumatera Selatan. Sungguh kenikmatan yang tiada duanya.

1427729448367912841
1427729448367912841
anjungan sumatera selatan (sumber:dokpri)

Beranjak dari Sumatera Selatan menuju ke Riau. Tidak kalah indahnya, Riau juga memiliki rumah khas yang sangat indah. Tatanan atapnya yang bertingkat-tingkat menjadikan rumah khas Riau ini terlihat megah.

14277295651735750558
14277295651735750558
anjungan riau (sumber:dokpri)

Masih dengan kekaguman, saya melanjutkan perjalanan ke Sumatera Barat. Anjungan Sumatera Barat ini sungguh memukau dan terkesan sangat meriah. Ketika berkunjung kesini, tepat ada sebuah acara perkumpulan masyarakat padang dengan tema “perkuat silahturahmi dan bersatu bangun nagari”. Acara ini sungguh sangat menarik. Ada atraksi seni tarian Persembahan yang ditampilkan dengan sangat apik. Saya pun tak kuasa ingin berfoto dengan salah satu penarinya. Dan mereka sangat ramah.

14277297841854710444
14277297841854710444
anjungan sumatera barat (sumber:dokpri)

1427729950590477279
1427729950590477279
berfoto dengan penari tarian persembahan (sumber:dokpri)

Di salah satu sudut pintu anjungan ini terdapat papan besar yang menerangkan tentang apa saja yang terdapat di anjungan Sumatera Barat ini beserta informasi detil lainnya. Wah, saya jadi banyak tahu budaya Sumatera Barat berkat TMII.

14277300822046845221
14277300822046845221
papan informasi tentang budaya Sumatera Barat (sumber:dokpri)

Puas menikmati tarian Persembahan, saya berpindah lagi ke Sumatera Utara. Rasanya anjungan ini sudah tidak asing lagi di mata saya, mengingat saya pernah tinggal di Medan, Sumatera Utara. Dari struktur bangunan rumah adatnya sampai kata-kata Batak Toba membuat saya terkenang dengan Medan. Lucunya, spontan saya berucap dengan aksen Batak saat berada di anjungan ini. TMII mempersembahkan replika kenangan indah saya selama di Medan. Terima kasih TMII.

1427730241929104752
1427730241929104752
anjungan sumatera utara (sumber:dokpri)

Setelah menikmati kenangan lama Sumatera Utara, saya melanjutkan lagi ke Aceh. Di sini saya melihat sebuah replika rumah yang disebut “Rumoh Cut Meutia”. Meski tidak terlalu besar sebenarnya cukup indah, namun sayang keindahan itu sedikit terganggu dengan adanya banyak sepeda motor yang diparkir di bawah (kolong) rumah ini. Bahkan saya sempat bingung hendak mengabadikannya, karena yang kelihatan lebih jelas justru deretan sepeda motornya ketimbang bentuk bangunannya. Saya berharap, hendaknya ini menjadi perhatian bagi pihak yang terkait, meski terlihat sepele tapi justru ini bisa mengurangi daya tarik budaya yang ada. Seharusnya, dibuatkan khusus lahan parkir yang aman. Jadi areal anjungan memang khusus untuk menampilkan potensi budayanya saja.

1427730351599835264
1427730351599835264
rumoh cut meutia Aceh dan para remaja belajar menari (sumber:dokpri)

Namun, menariknya, di anjungan Aceh ini saya melihat ada beberapa remaja perempuan yang sedang berlatih menari di sasana panggung “ratouhjari”. Bangga melihat generasi muda yang masih mau melestarikan budaya bangsa.

Dari Aceh saya menuju ke Kalimantan Barat. Di anjungan Kalimantan Barat ini saya sangat tertarik dengan salah satu bangunan nan menjulang tinggi tepat di pintu masuk. Ternyata bangunan sederhana tapi unik tersebut merupakan miniatur rumah adat Baluk yang dimiliki oleh Suku Dayak Bidayuh di Kabupaten Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat. Luar biasa, kalau saya tidak berkunjung ke TMII, mungkin saya tidak akan pernah tahu ada rumah adat Baluk tersebut.

1427730563431427533
1427730563431427533
anjungan kalimantan barat dan rumah adat Baluk (sumber:dokpri)

Beranjak dari rumah adat Baluk, saya beralih ke Kalimantan Selatan. Anjungan ini menampilkan bentuk bangunan rumah adatnya yang memiliki atap yang cenderung petak. Cukup unik dan berbeda dari rumah adat lainnya.

14277307431530415493
14277307431530415493
anjungan kalimantan selatan (sumber:dokpri)

Selanjutnya saya menuju ke Kalimantan Timur. Rumah adat Kalimantan Timur ini atapnya berukir-ukir cantik mirip sebuah mahkota. Jika masuk ke dalam maka akan ada beberapa patung yang memakai pakaian adat Kalimantan Timur.

14277308481567834041
14277308481567834041
anjungan kalimantan timur (sumber:dokpri)

Perjalanan menjelajah budaya Indonesia belum berakhir. Kini saya berada di Maluku. Saat itu, di anjungan ini juga sedang diadakan sebuah acara bertajuk “Partangiangan Bona Taon 2015 Keluarga Besar Punguan Raja Siagian Dohot Boru/Berena Dolok Nabolon Se-Jabodetabek”. Hebatnya, meski ini acara budaya mereka, tapi siapapun diperbolehkan untuk menyaksikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun