Mohon tunggu...
fhale
fhale Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bernyanyi adalah jalan ninjaku untuk melepas penat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Hi, soulmate

30 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   20:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riuh pesta dan suara kembang api terdengar jelas di luar jendela. Melihat pemandangan indah malam ini dengan segelas air di tangan yang digenggam. Seraya berkata dalam hati “hari ini, bisakah kutemui an pria yang kau idamkan? Mustahil”. Jawabku dengan penuh pasrah dan tidak percaya diri. Namun, terlihat dari jauh pesta yang ramai telah menemukan pasangannya dan berdansa bersama. ‘Tak mungkin Ku temukan pria tersebut untuk setidaknya berdansa disini. Mengapa semua hal perlu kuharapkan dengan sosok yang harus terjadi sekarang. Mengapa ini sangat membuatku agresif dan tidak membuatku fokus dengan acara meriah ini. 

Genggaman tangan yang tiba-tiba datang dari arah barat terlihat oleh mataku dan membuat tersipu. “Izinkan aku berdansa padamu, hai nona” ujarnya dengan sopan.

“Oh” aku menjawab dengan cepat dan spontan. Tak ku kira ada seorang pria datang menjemputku berdansa menikmati alunan suara musik yang indah membersamai. 

“Namamu, siapa?” Tanyanya padaku.

“Namaku, Caroline” jawabku tersipu

“Apakah kau datang untuk berpesta saja?”

“Ya, aku datang sendiri dari wilayahku” jelasku

“Oh, apa kau tidak khawatir untuk pulang larut malam?” Tanyanya dengan penuh kekhawatiran.

“Sempat aku khawatir, tapi aku yakin bisa pulang dengan selamat malam ini” ujarku tegas

“Baiklah” jawabnya sambil tersenyum

“Bolehkah aku sambil bercerita” ia melontarkan sebuah pertanyaan

“Dengan senang hati” ujarku

“Apa yang kau cari disini? Sosok pasangan?” Tegasnya

“Jujur saja, iya. Tapi, tidak memaksa. Jika demikian, aku akan mencoba menjaga diriku sendiri” ucapku dengan lemas

“Baik, aku bersedia untuk menemanimu hari ini begitu juga seterusnya” ucapnya dengan jelas dan tegas

“ Mengapa kau begitu yakin denganku? Kita baru saja bertemu hari ini” jawabku kebingungan

“Aku telah menanyaimu dari jauh, sebelum pesta ini dimulai. Aku telah menelusuri tentang dirimu sebelumnya, aku tau namamu lebih dulu. Hanya saja aku gugup untuk mengatakan bahwa aku menyukaimu” ujarnya dengan penuh percaya diri

“Lalu?”

“ Ya, aku tahu kau sedang sendiri. Izinkan aku menjadi kekasihmu. Setelah ini, kau boleh mengenaliku sebagai pria yang kau inginkan atau tidak” jelasnya dengan penawaran yang lugas

“Baik, terima kasih telah terbuka padaku. Hari ini ku terima tawaran yang kau maksud itu” jawabku dengan cepat

“Kau, pasti bertanya mengapa ini terlalu cepat”

“Bisa jadi”

“Baiklah, mulai hari ini mari saling mengenal”

Aku seraya mengangguk kepala dan pulang dengan penuh semangat. 

“Apakah dia soulmate ku?” Ujarku dalam hati.

Setelah pertemuan ini, pasti ada jawaban yang jelas mengenai perkenalan ini. Hari ini aku bahagia, kau temukan aku dalam keadaanku yang hampir putus asa.

“Mari, ku antar kau pulang” ujar si pria

“Terima kasih”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun