Mohon tunggu...
Hafidza Aditasari
Hafidza Aditasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Workshop Nasional Hybrid: Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar melalui Pendekatan Hybrid Flexible

7 September 2022   21:03 Diperbarui: 7 September 2022   22:09 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian Materi Ketiga oleh Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd/Dokumentasi pribadi

Pada kali ini program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini berkesempatan untuk menyelenggarakan workshop Nasional yang bertema “Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Melalui Pendekatan Hybrid Flexible (HYFLEX)”. Kegiatan workshop dilaksanakan pada Hari Selasa, 6 September 2022 dan bertempatkan di Aula Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan oleh Ibu Dr. Wirda Hanim., S.Pd., M.Psi selaku Wakil Dekan 1 FIP UNJ.

Sambutan oleh Wakil Dekan 1 FIP UNJ Melalui Zoom Meeting /Dokumentasi pribadi
Sambutan oleh Wakil Dekan 1 FIP UNJ Melalui Zoom Meeting /Dokumentasi pribadi

Dalam sambutannya, Ibu Wakil dekan 1 Ibu Dr. Wirda Hanim.,S.Pd.,M.Psi mengatakan bahwa penerapan kurikulum merdeka belajar di Paud merupakan materi yang sedang digeluti dalam beberapa tahun belakangan ini dan tentunya dibutuhkan dibutuhkan oleh kita semua. Ibu Dr. Wirda Hanim., S.Pd., M.Psi berpesan agar hadirin menggunakan kesempatan workshop ini seluas-luasnya untuk belajar menggunakan berbagai macam mode aplikasi pembelajaran seperti daring, luring, sekaligus asinkronus.  Ibu Dr. Wirda Hanim., S.Pd., M.Psi tentunya menyadari bahwa kegiatan ini akan sangat bermakna, karena beliau juga menganggap bahwa penting sekali pembelajaran meskipun di PAUD nuansanya lebih banyak bermain daripada belajar. 

Ibu Dr. Wirda Hanim., S.Pd., M.Psi berkata bahwa kesempatan yang diberikan yang dilakukan oleh para dosen PAUD yang berlaku sebagai narasumber dalam penerapan kurikulum Merdeka belajar melalui pendekatan Hybrid fleksibel ini adalah sesuatu yang dapat dikatakan juga baru, atau ada yang sudah familiar terhadap pendekatan tersebut (hyflex). 

Tentunya yang pernah mengikutinya sebagai penguatan, yang baru mengikutinya sebagai wawasan baru. Ibu Dr. Wirda Hanim., S.Pd., M.Psi juga berterima kasih kasih kepada narasumber, kepada Bunda PAUD cipayung, kepada pengawas TK yang berkesempatan hadir, dan semua mitra yang mendukung pada kegiatan ini.  Ibu Dr. Wirda Hanim., S.Pd., M.Psi sangat berterima kasih kepada narasumber yang berkenan memberikan ilmunya untuk memperluas wawasan semua pihak. Sangat luar biasa, terlebih karena kegiatan ini dilaksanakan awal bulan Maret dan dilanjutkan pada bulan ini di bulan September ini yang mana hal tersebut merupakan sebuah pengabdian. 

Pada pelaksanaan workshop kali ini, dilaksanakan secara hybrid melalui Zoom Meeting dan tatap langsung. Peserta workshop yang hadir langsung berjumlah 50 orang dan peserta yang hadir melalui Zoom Meeting sebanyak 65 orang. Untuk pelaksanaan secara offline, peserta merupakan bunda-bunda Paud yang berasal dari beberapa kelurahan di Kecamatan Cipayung. Selain peserta, pada workshop juga turut hadir Sekretaris Kecamatan Cipayung,  PLT Ketua Harian Pokja Bunda Paud Kecamatan Cipayung, Bunda Resmin Sitohang, M.Pd., turut hadir juga Bunda Paud Kecamatan Cipayung, Bunda Zakiyah, serta Pokja 2 TP PKK Kecamatan Cipayung.

Sambutan oleh Bapak Sekretaris Kecamatan Cipayung/Dokumentasi pribadi
Sambutan oleh Bapak Sekretaris Kecamatan Cipayung/Dokumentasi pribadi

Materi pertama disampaikan oleh Ibu Hikmah, MM.,M.Pd..  Dari paparan materi pertama oleh Ibu Hikmah, MM.,M.Pd., kita bisa mengetahui mengenai apa itu pembelajaran hybrid flexible atau hyflex, dijelaskan pula bagaimana model pembelajaran hyflex, apa saja manfaatnya, serta bagaimana perencanaannya. Selain mendapat ilmu tentang konsep kurikulum merdeka di paud, Ibu Hikmah, MM.,M.Pd. juga menyampaikan apa saja aktivitas pembelajaran hyflex dan cara untuk menyiapkan media belajarnya. Salah satu medianya yaitu menggunakan platform online aplikasi Canva dan Inshot. 

HyFlex (hybrid + fleksibel) merupakan metode pengajaran yang relatif baru yang memberikan siswa pilihan apakah akan menghadiri setiap kelas secara langsung, online, atau asinkron (menonton rekaman di kemudian hari). Metode pengajaran Hyflex sendiri dimana kita dapat mengintegrasikan aktivitas teknologi dan virtual dalam hubungannya dengan pengajaran tradisional, menggunakan aktivitas terencana yang memiliki nilai pedagogis. Pada hakikatnya, hyflex merupakan metode yang secara memadai menggabungkan pengajaran dengan sarana teknologi, tanpa mengganti, namun tetapi diintegrasikan dengan format tradisional. Model pembelajaran hyflex bisa dilakukan dengan cara Pembelajaran tatap muka, Pembelajaran jarak jauh, serta Pembelajaran on-off atau asinkron. Ibu Hikmah, MM.,M.Pd. juga menjelaskan terdapat manfaat yang bisa dirasakan dalam penerapan metode hybrid flexible (hyflex). Salah satunya seperti siswa dapat memutuskan apakah mereka akan online atau berinteraksi secara real-time. Metode hybrid flexible juga dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa karena Memungkinkan siswa bisa mengakses mode penyampaian yang paling sesuai dengan kondisinya (flexible). 

Penyampaian Materi Pertama oleh Ibu Hikmah, MM.,M.Pd./Dokumentasi pribadi
Penyampaian Materi Pertama oleh Ibu Hikmah, MM.,M.Pd./Dokumentasi pribadi

Selain memberi pemaparan mengenai pembelajaran hyflex di Paud, Ibu Hikmah, MM.,M.Pd. juga memberikan gambaran singkat mengenai Kurikulum Merdeka pada anak usia dini. Secara umum, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, dimana biasanya konten pembelajaran akan lebih optimal saat peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Berdasarkan hasil pemaparan oleh Ibu Hikmah, MM.,M.Pd., kurikulum merdeka secara umum merupakan konsep pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Yang mana berfokus pada materi esensial sehingga ada waktu yang cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

Selanjutnya Ibu Dra. Yasmin Faradiba, M.Pd (Dosen PG-PAUD UNJ) selaku Narasumber materi kedua membahas tentang Cooprative Learning bagi tutor PAUD di DKI Jakarta dengan dimoderatori oleh Audina. Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran atau strategi dalam belajar dan mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja, tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya, menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajae peserta didik bukan hanya guru dan buku ajar, dan juga dapat meningkatkan hasil akademik dan interaksi sosial peserta didik dengan teman seumurnya. Berikut adalah  contoh beberapa kegiatan cooperative learning yaitu anak secara berkelompok sedang melakukan kegiatan menghias kelas.

Penyampaian Materi Kedua oleh Ibu Dra. Yasmin Faradiba, M.Pd/Dokumentasi pribadi
Penyampaian Materi Kedua oleh Ibu Dra. Yasmin Faradiba, M.Pd/Dokumentasi pribadi

Kesimpulan dari materi kali ini yaitu Model pembelajaran kooperatif  adalah suatu model pembelajaran dimana anak belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 2 sampai 5 orang, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individu maupun secara kelompok. Pembelajaran kooperatif menjadi sarana efektif bagi guru untuk membentuk lingkungan yang kondusif bagi terciptanya interaksi antar anak dan memberikan dukungan serta latihan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan keterampilan sosio-emosional mereka di kehidupan nyata.

Dilanjut oleh Narasumber terakhir yaitu Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd selaku dosen PG-PAUD UNJ yang membahas materi tentang Pembuatan Media Buku Cerita Bergambar yang dimoderatori oleh Salsabila Zahra, diawali dengan Analisis Situasi oleh ibu Yudrik bahwa Para pakar berpendapat bahwa anak usia lahir hingga delapan tahun merupakan area masa peka atau masa keemasan (golden age). 

Penyampaian Materi Ketiga oleh Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd/Dokumentasi pribadi
Penyampaian Materi Ketiga oleh Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd/Dokumentasi pribadi

Menurut Menurut UU no 20 Tahun 2003. Masa ini merupakan masa yang sangat tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, gaya berpikir, bahasa, sosial emosional, moral dan lainnya. Sehingga upaya meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini harus dimulai sejak awal, guna tercapainya pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, solusi dari permasalahan dalam mengenalkan anak dengan permulaan huruf yang memiliki tujuan agar mampu mengenal huruf sehingga mampu mengenal huruf dan merangkai huruf sehingga anak dapat membaca dan menggunakan kosakata tersebut dan salah satu caranya adalah dengan buku cerita bergambar, namun solusi dari permasalahan ini adalah dengan cara membuat buku cerita sendiri yang tentunya dapat mengurangi pengeluaran dan dapat juga mengasah kreatifitas yang membuat buku cerita tersebut. 

Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd mengatakan bahwa buku cerita bergambar sangat berguna untuk lembaga Paud dan tentunya untuk pembuatan buku cerita bergambar ini, dapat menggunakan bahan yang ada di sekeliling tanpa perlu mengeluarkan uang yang lebih. Pembuatan buku cerita ini dapat dilakukan oleh setiap sekolah atau guru sesuai dengan tema dan sub-tema yang sedang dipelajari siswa.

Pada workshop kali ini panitia memberi jeda di tiap pergantian sesi dengan ice breaking yang menarik dan juga dapat membantu peserta agar anggota tubuh peserta rileks 

Ice Breaking/Dokumentasi pribadi
Ice Breaking/Dokumentasi pribadi

Di sela-sela pergantian materi, panitia memberikan memberikan ice breaking kepada peserta yang hadir di workshop online maupun offline agar semakin menarik acaranya dan membantu peserta merilekskan anggota tubuhnya sebelum memulai materi selanjutnya.

Sesi selanjutnya yaitu sesi kedua praktek kegiatan implementasi pembelajaran yang telah dijelaskan pada sesi sebelumnya oleh ketiga narasumber. Praktek pertama yang dilakukan yaitu implementasi pembelajaran hybrid flexible menggunakan aplikasi canva di mana peserta menggunakan canva untuk membuat flashcard dan sertifikat. Pada praktek ini peserta menggunakan template bawaan di aplikasi canva untuk membuat media pembelajaran. Ketika membuat flashcard, peserta tidak hanya menggunakan aplikasi template bawaan canva, tetapi juga dapat menambahkan detail elemen atau gambar sesuai dengan keinginan atau kreativitas masing-masing. Sama halnya dengan sertifikat, saat membuat sertifikat peserta bisa menentukan bagaimana detail huruf, detail font, ataupun detail logo untuk membuat sertifikat bukan hanya berpacu pada template tetapi juga pada kreativitas mereka.

Praktek Materi 1/Dokumentasi pribadi
Praktek Materi 1/Dokumentasi pribadi

Sesi setelah sesi praktik pada materi narasumber pertama yaitu materi Ibu Hikmah, MM.,M.Pd., dilanjutkan dengan praktik kedua yaitu praktik implementasi cooperative learning oleh pemateri kedua yaitu Ibu Dra. Yasmin Faradiba, M.Pd. Pada kegiatan praktik ini peserta di dalam satu grup bekerja sama untuk membuat dekorasi rantai hiasan dengan media kertas crepe. Peserta satu dengan peserta lainnya di dalam satu grup saling membantu, sehingga  bisa dilihat secara langsung implementasi dari cooperative learning. 

Praktek Materi 2/Dokumentasi pribadi
Praktek Materi 2/Dokumentasi pribadi

Sesi praktik terakhir adalah sesi praktik pada materi narasumber Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd. Peserta mengimplementasikan langsung materi yang sudah disampaikan oleh narasumber sebelumnya mengenai pembuatan media buku cerita bergambar. Kali ini peserta di dalam satu grup saling sharing dan bertukar pikiran mengenai konsep cerita atau subtema apakah yang akan diusung dalam satu kelompok. Sebelumnya narasumber atau Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd sendiri menjelaskan bahwa atas kesepakatan bersama telah ditetapkan tema keluarga menjadi tema utama dalam praktik membuat media buku cerita bergambar ini. Peserta membuat buku cerita bergambar dengan berbagai macam variasi alat-alat dan bahan seperti menggunakan kertas HVS, buku gambar, gunting, lem, spidol, pensil, kertas origami, krayon, dll. Ketika hasil media buku cerita bergambar yang dibuat seluruh kelompok peserta sudah jadi kemudian Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd sebagai narasumber mengunjungi satu persatu kelompok untuk memberikan feedback atas hasil media yang sudah dibuat. 

Praktek Materi 3/Dokumentasi pribadi
Praktek Materi 3/Dokumentasi pribadi

Antusiasme Peserta yang hadir baik secara langsung atau pun yang hadir melalui Zoom Meeting tidak berbeda. Peserta sangat antusias dan kooperatif dalam mengikuti rangkaian kegiatan workshop sehingga terbangun suasana yang ceria, hangat, dan menyenangkan. Hal tersebut sangat terlihat ketika peserta melakukan praktek implementasi materi yang difasilitasi oleh beberapa Fasil dari teman-teman mahasiswa Prodi PGPAUD FIP UNJ. 

Pada penghujung acara, Ibu Hikmah, MM.,M.Pd selaku  ketua pelaksana serta penanggungjawab penyelenggaraan workshop memberikan sambutan penutup sekaligus ucapan terima kasih atas terselenggaranya workshop. Kemudian baik panitia dan peserta berdoa untuk menutup jalannya workshop dan melakukan foto bersama sebagai bentuk dokumentasi akhir. 

Foto Bersama Peserta dan Panitia/Dokumentasi pribadi
Foto Bersama Peserta dan Panitia/Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun