Anak usia dini merupakan bisa dibilang anak emas. Karena pada di usia perkembangannya anak usia dini lebih cepat memperoleh informasi yang didapat dari lingkungan sekitarnya. Hal ini, sebagai orang tua ataupun orang yang berada disekitarnya perlu mengetahui bagaimana mendidik anak dengan yang baik.
Mengasuh anak usia yang rentan sekali meniru disekitarnya memang sangatlah gampang-gampang susah. Dengan ini, orang tua harus lebih tahu bagaimana mengasuh anak. Perlu diketahui pula, mengasuh anak usia dini tidaklah dapat semena-mena seperti bila salah langsung disalahkan kepada. Bukan seperti itu.Â
Dengan begitu, anak akan langsung diam. Diam dengan kata lain bukan diam pada umunya tetapi anak tidak bisa bereksplor terhadap dirinya kepada lingkungan sekitarnya. Seperti halnya saya pernah menemui seorang ibu beserta anaknya. Di pasar. Anak tersebut hanya melakukan memegang barang-barang di dekatnya. Namun, ibunya memarahi anaknya dengan nada yang cukup tinggi.Â
Kemungkinan alasan ibunya hanyalah anaknya ingin diam di tempat. Tetapi, pada dasarnya anak di usia yang sangat aktif, anak tidak akan bisa berdiam diri di tempat seperti apa yang diinginkan oleh ibunya.Â
Mengasuh anak yang baik adalah melakukan pembimbingan yang diharapkan anak dapat bereksplorasi serta dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. Baik pada perkembangan pada aspek-aspek perkembangan ataupun pada pertumbuhan.Â
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua adalah dengan mendidik anak secara dari hati ke hati. Karena anak akan lebih bisa nyaman bersama orang yang dekat denganya dan melakukan segala sesuatu bersama anaknya dengan hati ke hati.Â
Maksud dari hati ke hati adalah ketika orang yang lebih dewasa ataupun orang disekitarnya semuanya dilakukan dengan sabar,senang, murah senyum maka anak akan lebih senang dengan orang tersebut. Bukan pada orang yg kasar, suka marah, dll.
Beberapa kegiatan yang biasa dilakukan oleh anak :
1) Anak suka bereksplorasi dan bertanya.  Biarkan anak bereksplorasi diri dengan rumahnya  dan disekitarnya. Karena anak memiliki keingintahuan yang cukup tinggi. Jika anak bertanya sesuatu yang ditemuinya, jawablah dengn bijak dan logis. Serta beritahu sebab akibat dari penggunaan barang tersebut.
2). Â Anak mengucapkan kembali kata-kata yang pernah didengarnya.
Tak heran bila setalah anak diajak pergi keluar rumah, anak akan mengucapkan kembali apa yang pernah didengarnya. Seperti di kehidupan desa, banyak anak yang bermain bersama teman-temannya.Â
Tanpa di sadari, anak mendengarkan perkataan dari orang-orang disekitar. Seperti anak mengucapkan kata-kata yang tak patut di katakan. Dengan begitu, orang tua tidaklah langsung memarahinya namun, alangkah baiknya anak dinasehati terlebih dahulu bahwa kata yang diucapkannya adalah perkataan yang jelek dan menjelaskan akibat setelah mengucapkan perkataan itu. Misalnya anak diberitahu bahwa anak akan tidak memiliki teman bermain bila mengulangi mengucapkan kata-kata tersebut.
3. Anak membandel dan rewel pada sesuatu yang diinginkannya.Â
Disaat anak mulai rewel dan membandel, sebagai orang tua sebaiknya tidaklah langsung memarahi ataupun langsung memberikan barang yang diinginkannya melainkan orang tua juga harus lebih berinisiatif memberikan pengertian serta manfaat dan dampaknya. Sebagai contoh bila anak meminta gadget.Â
Alangkah baiknya orang tua menjelaskan dampak dan manfaat yang akan diperolehnya. Pada bermain gadget diusahakan orang tua tetap mengawasi jalannya permainan. Prang tua juga perlu berinisiatif mengalihkan permainan gadget ke permainan lain agar anak tidak mengalami kecanduaan.
Seringkali orang tua mengabaikan bahkan melarang anaknya sehingga anak akan berfikir bahwa apa yang akan dilakukannya akan ternilai salah.Â
Padahal, bila orang tua mendidik, membimbing, mengasuh dengan baik, kemungkinan anak akan menjadi seorang yang mandiri, berimajinatif, dan berfikir kritis. Â Yang terpenting adalah ketika anak berbuat salah, maka janganlah langsung dimarahi. Berilah jeda untuk berfikir, beri komunikasi yang baik, serta berilah sebab akibat yang telah dilakukkannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H