Mohon tunggu...
Fidia Wati
Fidia Wati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cerita khas emak emak http://omahfidia.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Surat Terbuka untuk PT. Telkom Indonesia

15 Mei 2017   14:25 Diperbarui: 15 Mei 2017   14:51 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UP TELKOM JEMBER  & TELKOM SURABAYA

Selamat siang, perkenalkan nama saya Fidia,  salah satu pemilik warnet di Jember.

Begini Bapak dan Ibu yang terhormat,

Selama ini saya setia menjadi pelanggan TELKOM untuk mengakomodir kebutuhan internet kami.

Sayangnya semakin lama, pelayanan TELKOM semakin membuat pusing kepala. Bukan hanya pelayanan saja yang buruk, jaringannyapun sekarang tambah buruk, padahal sudah berganti ke fiber optic.

Sebagai contoh, saat internet di tempat kami mengalami gangguan, kami tidak serta merta langsung complain tanpa mengecek terlebih dahulu jaringan internet ditempat lain apakah memiliki masalah yang sama seperti kami apa tidak. Setelah kami yakin barulah kami complain, baik itu via online atau menelpon 147.

Soal pelayanan, kami pernah dibuat shock, saat diberi no telepon oleh pihak TELKOM untuk menghubungi salah satu tekhnisi. Setelah kami telepon, yang bersangkutan malah bilang posisinya sedang libur bekerja, dan meminta kami langsung datang sendiri ke TELKOM bila ingin dilayani cepat.

Whattttttttttt?????????!!!!!!! Pelayanan macam apa ini. Ngapain saya capek-capek datang ke TELKOM bila ada saluran untuk complain. Meskipun saya  gondok, namun saya berusaha mengerti, mungkin ini system yang bekerja sehingga tidak tahu bila ada karyawan yang sedang dalam posisi libur.

Sebagai pelanggan yang tidak pernah membayar telat. Jujur saja, kejadian tersebut membuat saya kecewa.

Apalagi sekarang…..sejak bulan April lalu sampai siang ini…..ntah berapa kali internet di daerah kami mengalami gangguan, tanpa ada kejelasan sedikitpun.

Sampai capek tangan dan mulut kami untuk complain. Toh hasilnya sama. Tidak ada PERUBAHAN SAMA SEKALI. Hal ini semakin merugikan kami. Sebab pekerjaan kami Cuma dari WARNET yang notabene, tergantung dari koneksi internet.

Bagaimana kami bisa bekerja secara maksimal bila koneksi internet terus mengalami masalah. Sedangkan PT TELKOM menuntut kami untuk tetap membayar penuh tanpa ada konpensasi sedikitpun! Dan menurut saya itu tidak adil sama sekali.

Sebagai warga Indonesia yang baik, kami mengerti bila sedang ada perbaikan atau kerusakan. Yang kami sesalkan, kenapa tidak pernah sekalipun ada pemberitahuan kepada para pelanggan, bukankah itu hak kami juga untuk tahu? Sehingga kami tidak perlu repot complain dan menunggu tanpa kejelasan.

Apa susahnya juga sih, memberi tahu lewat website atau langsung menginformasikan kepada Customer care disana, bila ada perbaikan atau kerusakann atau gangguan masal. Sehingga mereka dapat langsung memberitahu pelanggan yang complain tanpa ribet bertanya ini itu sehingga tak menghabiskan banyak pulsa kami.

Akhirnya……

Saya hanya meminta dengan segala kerendahan hati. Tolonglah jangan bertindak AROGAN kepada pelanggan. Tolong mengerti posisi kami sebagai pelanggan. Dan tolong perbaiki SDM dan sistemnya. Bagaimanapun Warnet masih dibutuhkan oleh sebagian orang yang tidak memiliki koneksi internet, khususnya anak-anak yang akan mengerjakan tugas sekolah. Atas pengertian dan tindaklanjutnya saya ucapkan terimakasih.

Salam damai

Fidiawati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun