Mohon tunggu...
Fidia Wati
Fidia Wati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cerita khas emak emak http://omahfidia.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(HORRORKOPLAK) Kuntilanak Ingin Honeymoon

9 Januari 2017   14:23 Diperbarui: 9 Januari 2017   14:31 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam minggu, aku melirik jam buatan local yang bertengger manis di pergelangan tanganku yang gemuk. Jam 6.30 malam. Anak-anak Housekeeping ku lihat sedang sibuk, menenteng peralatannya untuk melakukan Turn Down Service di semua kamar. Mumpung tamunya sedang bercengkrama di bar.

Lantas, aku menuju dapur. Memeriksa persiapan untuk Barbeque nanti. Peralatan makan sudah bersih dan kinclong, lilin dan bunga juga sudah siap. Perfecto! Aku bernafas lega.

“Nggak Honeymoon, mbok?” Agung menyapaku ramah. Dia adalah salah seorang Chef andalanku. Tamu selalu puas dengan masakannya.

 “Jangan ngurusin pekerjaan saja, mbok, liburan gih. Biar kita handle yang disini. Jangan khawatir.” Timpalnya lagi. Aku berpikir sebentar. Agung benar. Setelah pulang dari Jawa. Aku sudah sibuk dengan pekerjaan. Berangkat pagi, pulang malam. Sepertinya tak ada waktu memikirkan diri sendiri. Semuanya tercurah pada pekerjaan.

Setelah membuat catatan untuk karyawan. Aku langsung pulang. Suami sudah menungguku di depan. Ia sedang mengobrol dengan satpam.

“Kita-jalan-jalan, yuk…” ajakku. Berharap semoga ia tak sibuk dengan pekerjaannya. Kami sama-sama bekerja di bidang Hospitality. Saat High Season begini, memang rada sulit untuk mencari waktu longgar.

“Kemana?” Tanyanya antusias dengan ide dadakan yang ku lontarkan.

“Bedugul” Jawabku singkat. Tak membuang waktu, mobil kamipun meluncur, membelah malam.

***

Memasuki kawasan Bedugul, udara dingin mulai menusuk kulit. Menambah rasa lapar. Kami lantas mencari rumah makan. Setelah makan, barulah kita mencari hotel, dekat danau Beratan.

Reception mengantar kami, ke kamar. Seperti yang kuinginkan, kami mendapatkan kamar bagus, bersih pula. Kami tersenyum puas, dan saling berbicara lewat tatapan mata. Ehemmmmm……jantungku berdebar kencang.

Suami membersihkan diri, aku menunggunya tak sabar. Tapi….kenapa mataku selalu berusaha melihat ke luar jendela? Sepertinya ada sepasang mata yang menatap ke arahku? Aku memencet tombol on pada televisi, mengalihkan perhatian.

Tiba-tiba udara dingin berhembus, menyibak korden. Sekilas, ada seorang perempuan berpakaian putih berjalan, rambutnya panjang, menutup sebagian wajahnya. Buku kudukku merinding. Aku meringkuk ketakutan, dalam selimut, hingga tak mampu mengucap sepatah kata.

“Udah mau tidur?” suami membuka selimutku. Aku menggeleng.

“Kenapa…?”

 “Ada perempuan lewat tadi….” dengan nada bergetar.

“Oh…mungkin ada tamu yang check in” Suami menciumku lembut. Otakku berpikir keras. Bila ada yang lewat di depan kamar, pastinya terdengar suara langkah kaki. Ini tidak. Tapi…perempuan itu berjalan seperti melayang. Hiiiiii….jangan-jangan kuntilanak. Pikiranku sibuk sendiri.

 Suami mencoba merayuku, aku seperti patung

Mata itu menggagguku lagi……hasrat yang tadi menggebu-gebu, menguap. Menjadi sebuah ketakutan. Dia terus mengawasiku. Kubaca ayat kursi, berharap dia pergi.

Suamiku puas, dia tidur mendengkur disampingku. Sedang aku, boro-boro! Aku terus menatap jendela, antara rasa takut dan penasaran. Dia lewat lagi….padahal korden sudah ku tutup rapat. Anehnya tiap kali dia lewat, korden selalu tersibak. Sumprit!, pergilah kau! Aku disini mau Honeymoon, bukan ikut Uka-Uka!

Aku tak tahan.

“Yank..kita pindah kamar saja. Disini ada yang aneh” Aku mulai merengek. Nyaris menangis, saking takutnya.

 Melihat istrinya ketakutan, dia langsung menelpon Receptionist dan langsung meminta pandah kamar. Beruntung, ada kamar tetapi pemandangannya tidak menghadap danau beratan. Okelah! Daripada disini, bisa kurus nanti aku, gegara ketakutan. Kamipun langsung setuju.

Akupun bisa nyenyak tidur dalam pelukan suami.

Esok paginya, sebelum makan pagi, kusempatkan berjalan-jalan di sekitaran hotel. Mataku di manjakan dengan pemandangan yang indah. Kemudian mataku tertumpu pada patok-patok pas diseberang tembok hotel. Akupun bertanya, pada tukang kebun di situ.

“Pak, sebelah tembok itu apa?”

“Itu kuburan, bu…”

“HAHHHHHHHH…..”

Berdasarkan kisah nyata.

Note

Turn Donw Service adalah pelayanan yang diberikan oleh bagian housekeeping untuk membuka bed cover, merapikan tempat tidur (membuka sheet), mengganti towel yang basah dan guest supplies yang sudah terpakai oleh tamu yang dilakukan oleh room attendant diwaktu sore hari antara jam 18.00 – 20.00 WIB. Pada beberapa hotel turn down service sering disebut dengan istilah open bed.

Mbok  : panggilan kakak perempuan untuk di Bali.

           

Maaf...ya min, berulangkali nyoba link dan gambar kagak masuk-masuk. Hiks...sambil ngelap ingus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun