Mohon tunggu...
Fidia Wati
Fidia Wati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Cerita khas emak emak http://omahfidia.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saranghae

7 Juni 2016   08:29 Diperbarui: 7 Juni 2016   12:53 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: http://www.secret-retreats.com

Emak menyingsingkan jariknya, lalu mengambil segemgam kerikil dan melemparkannya kearah Lolita. Lolita kaget mendapat serbuan kerikil yang menyerbu kearahnya. Dan terkejut mendapati Emak dan Kakaknya memegang sapu dibawahnya.Ia bergidik ngeri.

“Lolita! Gara gara kau, Emak mandi kencing kakakmu!hayo cepat turun! Lolita gadis kelas 11 itupun turun dan pasrah saat Emak menghujani kakinya dengan pukulan.

***

Sejak kejadian sore itu, Lolita menjadi gadis yang pendiam. Ia lebih suka menghabiskan waktunya dikamar. Bicaranya juga semakin irit.

Rumah jadi sepi,tak ada lagi suara berisik Lolita dan teriakan Emak memanggil namanya. Emak menjadi uring-uringan sendiri. Karena tak bisa mengeluarkan suara soprannya dengan leluasa. Satu-satunya orang yang senang adalah Lopa. Dia bisa tidur nyenyak mencari inspirasi untuk sketsa bajunya. Yup…Lelaki tambun,kakak Lopita itu bercita-cita menjadi designer seperti Ivan Gunawan.

Lopa sedang tertidur pulas ketika Emak menerobos masuk kamarnya.Wajahnya kusut membangunkan Lopa dengan kasar “Lopa…lihat si Loli adikmu!” Lopa kaget dan bangun mendengar suara Emak.

“Ada apa Mak, Si Loli kenapa?” Ia menguap mengeluarkan bau naga.

Dia bicara sendiri dikamar,kata-katanya aneh.Ayo cepet antar Emak ke Mbah Jiwo” Emak cemas dan menyeret badan besar Lopa. Lopa tak bisa berbuat banyak dan menuruti keinginan Emak.

Lantas tak berselang lama merekapun datang membawa seorang aki-aki dengan jenggotnya yang panjang. Didepan kamar Lolita mulutnya komat-kamit sambil membawa bunga rampe dan segelas air.”ada jin yang merasuki anak gadismu”katanya dengan tangannya bergerak keatas kebawah. Emak dan Lopapun mengkeret ketakutan.

Tolong selamatkan anak gadis saya Mbah” Emak rada histeris membayangkan anak perempuannya yang idak-tidak. Lopa membuka kamar Lolita. Gadis itu duduk membelakangi mereka. Matanya terpejam.Nafasnya teratur naik turun.

“Annyeonghaseyo,nae ileum eun lolita ibnida,dangsin-eul mannaseo dahaeng” Lolita berbicara tapi matanya masih terpejam.Mbah Jiwopun terkejut.”Hei jin…rupanya kau sudah tahu aku akan datang kupinta kau tinggalkan tubuh gadis ini sekarang!” Kemudian Ia meminum air dari gelas yang dibawanya tadi dan disemburkannya ke wajah Lolita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun