Dihidupkannya lampu dihalaman rumah. Suara jangkrik bernyanyi dibalik reremputan, perut Seno mulai keroncongan. Ditatapnya bungkusan di meja. Aroma makanan merayu pikiran Seno, meminta segera menyantapnya. Namun Seno tak bergeming, Ditelannya air liur itu pelan-pelan.
Hari semakin larut, mata Seno mengantuk. Emak dan Bapak belum juga datang. Seno duduk berselonjor di bangku panjang,dipeluknya bungkusan itu erat-erat. Seno takut….
“Bangun Le” suara perempuan membuyarkan lamunan Seno. Mata Seno terbelalak ketika membuka matanya, ternyata Emak dan Bapak sudah ada didepannya.
“Kamu mimpi apa to Le,senyum senyum gitu”ledek emak.
“Lho…kamu meluk apa itu Le” Tanya bapak penasaran.
“Selamat Ulang tahun ya Mak, ini kado buat emak” Dengan malu Seno memberikan bungkusan itu kepada emak.
Dengan hati-hati emak membuka bungkusan itu. Mata emak berbinar-binar melihat isi didalamnya.
“Wah…ayam goring KFC, makanan wong sugih iki Le”
“Kamu dapat dari mana,kamu nggak mencuri kan Le?” emak sedikit terisak. Dia takut anak kesayangannya melakukan hal-hal buruk
“Itu hasil kerja Seno mak. Seno, selama ini bekerja dirumah Engkong Robbani, maaf, selama ini Seno berbohong sama Emak dan bapak karena takut kalian melarang. Seno senang bekerja disana,Engkong Robbani baik, beliau suka memberi nasehat dan memimjami Seno buku-buku untuk menambah wawasan Seno,”
“Betul mak, dia tidak bohong, selama ini bapak tahu, tapi bapak diam. Waktu itu, bapak tak sengaja melihatnya sedang menyiram tanaman” Seno terkejut dengan penjelasan bapak.