1. Akun Nominal
Akun Nominal terdiri dari 2 jenis akun, yaitu :
- Akun Pendapatan
Akun ini mencatat semua pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Contoh akun pendapatan meliputi penjualan produk, pendapatan jasa, pendapatan bunga, dan pendapatan yang didapatkan dari hasil penjualan aset
- Akun Beban
Akun ini mencatat semua biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Beban dapat mencakup biaya produksi, biaya sewa, biaya iklan, biaya gaji karyawan, dll.
2. Akun Riil
Dalam akun riil ada 3 akun, yaitu :Â
- Aktiva
yaitu harta yang dimiliki oleh perusahaan, yang dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha perusahaan. Pada umumnya, aktiva pada perusahaan terbagi kembali menjadi deposito, kas serta piutang perusahaan.Â
- Â Utang
yaitu kewajiban yang harus dibayar karena adanya transaksi pembelian suatu barang atau jasa secara kredit, dan harus dibayar dalam jangka waktu tertentu. Akun utang juga harus selalu dicatat dalam jangka waktu atau sesuai dengan jatuh tempo pengembaliannya.Â
- Modal
yaitu total aset berwujud perusahaan. Ini bisa berupa aset lancar (seperti uang tunai atau setara kas) dan aset jangka panjang (seperti properti, pabrik, dan peralatan). Akun modal tersebut juga didapatkan serta dicatat dalam wujud uang, tanah, bangunan ataupun bentuk yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.
Waktu Tutup Akun
Pada akun nominal, waktu tutupnya dilakukan pada setiap akhir tahun. Saldo akhir pada periode sebelum tidak sama dengan saldo awal karena nilai saldo akhir nantinya akan ditransfer pada akun riil, sehingga saldo awal akun selalu bernilai 0. Hal ini berbeda dengan akun riil yang mana pada akhir periode tidak dilakukan penutupan. Â Saldo akun ini tidak berakhir pada angka 0 pada akhir tahun. Apabila ada saldo akun riil di tahun lalu, maka saldo tersebut bisa diteruskan ke tahun fiskal berikutnya.