Saat ini, media massa di Indonesia merupakan wujud dari campur tangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin canggih. Hal ini dikarenakan kehadiran internet sebagai wujud kecanggihan teknologi dan informasi. Sebelum internet hadir, para jurnalis atau orang yang melaporkan peristiwa kepada khalayak hanya bisa melalui televisi saja.Â
Namun, teknologi internet hadir untuk memudahkan para jurnalis dan khalayak dalam mempublikasikan berita dan memperoleh informasi berita tanpa batas ruang dan waktu, yaitu di mana saja dan kapan saja. Kira-kira media berita apa ya yang mengalami perkembangan dan menerapkan multimedia dalam penyajian informasi berita?
Nah, salah satu portal berita di Indonesia yang telah diverifikasi oleh Dewan Pers adalah Liputan6.com. Yoedtadi & Savitri (2020, h.15-16) menyatakan bahwa Liputan6.com berdiri pada tahun 2000 di bawah naungan PT  Kreatif  Media  Karya  (KMK) yang merupakan anak perusahaan dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek). Maka dari itu, program berita Liputan6 telah mengudara di layar lebar pada stasiun televisi Surya Citra Televisi (SCTV) sejak 7 November 1994 untuk menyajikan sejumlah berita. Liputan6 disiarkan sebanyak empat kali dalam sehari, yaitu pagi, siang, sore, dan malam. Liputan6 memiliki moto "Aktual, Tajam, dan Terpercaya".
Pada mulanya, program berita Liputan6 memiliki sifat konvensional kita merasa kesulitan untuk memperoleh informasi karena sejumlah berita hanya tayang pada media massa televisi. Media massa dengan sifat konvensional ini membuat kita tidak bisa mengakses informasi di mana saja dan kapan pun sehingga informasinya pun sifatnya terbatas.Â
Mereka yang tidak memiliki waktu untuk menonton televisi, maka tidak bisa memperoleh informasi. Bahkan, jika kita tidak memiliki alat berupa antena ataupun televisi, maka kita tidak bisa mengakses informasi dari televisi. Hal ini dikarenakan informasi berita hanya ditayangkan melalui siaran televisi saja.
Namun, teknologi internet hadir mengubah media massa menjadi digital yang memungkinkan kita untuk mengakses berita tanpa batas ruang dan waktu. Pada mulanya kita tidak bisa memperoleh informasi dari luar negeri. Namun, kehadiran internet membuat kita bisa menjelajahi informasi dari berbagai belah dunia.Â
Proses perubahan ini dinamakan dengan konvergensi media. Menurut Iskandar (2018), konvergensi media adalah penyatuan dari media konvensional dengan media baru  dengan memanfaatkan internet sebagai wujud digital untuk melakukan telekomunikasi. Loh, terus kenapa konvergensi media perlu dilakukan? Lalu targetnya siapa sih?
Jadi, proses perubahan media konvensional sangat perlu untuk dilakukan dikarenakan generasi muda sebagai penerima informasi sangat dekat dengan teknologi internet. Â Jadi, kemunculan berbagai media online membidik anak muda seperti kita sebagai target supaya memiliki kesadaran akan informasi sehingga cara pengemasan berita harus disesuaikan dengan kondisi pengetahuan anak muda, informasi hiburan, gaya hidup sesuai dengan kebutuhan anak muda (Bayquni, 2018).
Sesuai dengan pernyataan Palvik dalam Yoedtadi (2020, h.3) bahwa Liputan6 mempertahankan eksistensinya dengan mengadopsi teknologi internet dan media baru untuk menyebarkan informasi dimana konten-konten informasi yang ditampilkan harus dengan bentuk media yang beragam (multi-platform). Kemudian, Liputan6.com juga menerapkan konsep multimedia yang merupakan gabungan suara, teks, gambar, animasi, video, kode gerakan virtual reality dimana secara keseluruhan dapat ditemukan di Internet (Widodo, 2020).
Nah, maka kita dapat melihat bahwa Liputan6 mengalami proses digitalisasi dengan menggunakan situs berita secara daring, yaitu Liputan6.com. Tidak hanya menggunakan situs online saja, tetapi Liputan6 juga menerapkan penggunaan media baru dalam proses penyebaran informasi. Media baru yang digunakan oleh Liputan6.com adalah Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok. Maka, dapat dikatakan bahwa media jurnalisme Liputan6 mengalami konvergensi media. Kita dapat melihat Liputan6.com menyajikan informasi dalam berbagai bidang, seperti pemilu, bisnis, teknologi, lifestyle, regional, global, health, dan jenis berita lainnya.
Maka, Liputan6.com menjadi salah satu media yang bisa beradaptasi di era digital dimana semakin hari semakin berkembang. Penerapan konsep multimedia yang berupa gabungan suara, teks, gambar, animasi, video oleh Liputan6.com dapat dilihat pada penggunaan media sosial Instagram @liputan6.Â
Jika melihat salah satu unggahan dari akun media sosial pada berita dengan judul "Terkait Dugaan Korupsi di Kementan, KPK Geledah Rumah Menteri Syahrul", kita bisa melihat adanya penerapan multimedia dalam penyajian informasi berita. Penggabungan teks, suara, gambar hingga video membuat penyajian informasi menjadi lebih menarik dan mudah untuk dimengerti karena terdapat peristiwa yang dapat disaksikan secara langsung dan penyajian narasi oleh pemberi informasi.
Penggabungan tersebut tidak hanya membuat menarik untuk ditonton saja. Namun, ketika kita melihat Liputan6.com melakukan penyajian video yang dilengkapi audio dan visual secara virtual dengan menampilkan cuplikan dokumentasi video. Penyajian video secara virtual akan membuat kita sebagai generasi muda untuk memahami peristiwa yang sedang terjadi di lokasi karena tidak semua peristiwa kita menyaksikannya secara langsung dan datang untuk melihat peristiwa yang telah berlalu.
Seperti yang kita ketahui kalau menonton televisi tidak bisa memberi timbal balik kepada pihak pemberi informasi. Namun, Liputan6 yang telah mengalami proses digitalisasi ini menghadirkan konsep interaktivitas pada setiap unggahan di media sosial Instagram tersebut sehingga kita bisa memberikan tanggapan terhadap informasi berita yang kita baca dan lihat melalui tombol like dan kolom komentar, serta membagikan unggahan berita kepada teman atau siapapun yang ingin kita bagikan.
Hal yang menjadi teknologi terlihat lebih canggih dan menarik adalah kita dapat menemukan tautan link (hyperlink) untuk menuju platform yang berbeda, yaitu World Wide Web (WWW) atau situs Liputan6.com. Hyperlink menuju situs Liputan6.com ini dapat ditemukan pada "bio" Instagram @liputan6 dimana kita bisa langsung dialihkan kepada informasi berita yang menjadi pilihan kita. Bahkan, kita bisa melihat informasi yang lebih rinci dengan peristiwa berita yang sama seperti unggahan pada Instagram milik Liputan6. Adakah yang lebih luar biasa lagi dalam penggunaan media baru ini?
Tentunya ada. Ada pula istilah simulated pada penggunaan media baru ini. Simulated berarti disimulasikan. Jadi, simulated merupakan perpaduan seni dan penggunaan teknologi yang digambarkan sedemikian rupa dalam bentuk animasi (Widodo, 2020). Jika kita melihat informasi berita yang disajikan pada Youtube Liputan6, kita dapat melihat video animasi mengenai reka adegan ulang pada peristiwa Ferdy Sambo menembak Brigadir J pada 30 Agustus 2023 lalu melalui simulasi secara virtual.Â
Dengan adanya video animasi ini bisa meninggalkan pengalaman yang berkesan dimana bisa mengetahui visualisasi bagaimana peristiwa ini dapat terjadi. Tentunya hal ini akan membuat para generasi muda merasak lebih tertarik untuk menonton cara penyajian berita ini karena sebagian besar menggunakan visual berupa animasi.
Nah, daritadi pemaparan pada artikel perkembangan jurnalisme multimedia di Indonesia, yaitu Liputan6 hanya menyajikan keunggulan atau kelebihannya saja. Namun, ada pula yang menjadi kelemahan dalam penggunaan-penggunaan teknologi yang canggih ini.Â
Dari sisi para jurnalis dalam konteks disimulasikan, penggambaran peristiwa melalui animasi belum tentu digambarkan sama persis sesuai dengan kejadian yang asli, terlebih lagi harus menguasai teknologi secara penuh sehingga terdapat detail yang dapat terlewatkan. Kemudian, dari sisi kita sebagai konsumen berita memiliki ketergantungan akan jaringan internet sehingga apabila kita tidak mempunyai akses internet yang memadai, maka kita tidak bisa mengakses sebuah informasi.
Melalui kelebihan-kelebihan tadi, Liputan6 memenuhi kebutuhan generasi muda akan merasa tertarik terhadap penyajian berita suatu peristiwa karena teks yang disajikan lebih sedikit dimana terdapat gambar atau audio membantu untuk menjelaskan sebuah peristiwa.Â
Hal ini membuat para generasi muda akan merasa mudah untuk memahami sebuah peristiwa yang terjadi di sekitar mereka maupun di luar jangkauan mereka. Tidak hanya membantu memahami peristiwa, tetapi Liputan6 yang hadir melalui platform situs, media sosial (Instagram, Twitter, Youtube) membuat generasi muda merasa mudah untuk mengakses informasi yang kita butuhkan di mana saja dan kapan saja.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Bayquni, B. (2018). Partisipasi khalayak media online terhadap liptan6. com dalam memenangkan persaingan industri media massa di Indonesia. Jurnal Pustaka Komunikasi, 1(2), 228-237.
Iskandar, D. (2018). Konvergensi Media: Perbauran Ideologi, Politik, dan Etika Jurnalisme. Penerbit Andi.
Widodo, Y. (2020). Buku Ajar Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Yoedtadi, M. G. (2020). Pemanfaatan media sosial di televisi grup MNC. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1).
Yoedtadi, M. G., & Savitri, L. (2020). Perspektif Jurnalis Media Konvergen Terhadap Berita Keberagaman. JURNAL SOSIAL Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 21(1), 14-18.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H