Dan momen malam itu, juga di dekat tungku api kesayangan ibu, saya belajar satu hal, yakni tentang 'pulang'.
Pulang selalu menjadi hal terakhir dari semua rutinitas mereka, Ema Pun dan Ende Sisi. Entah apa yang mereka pikirkan dan rasakan setiap kali itu. Faktanya mereka selalu pulang.
Saban hari, di saat malam tiba, kepulangan Ema Pun dari ladang selalu menjadi penantian. Bukan untuk pertama-tama  mengharapkan apa yang akan dibawanya. Entah buah-buahan, atau sesuatu yang enak dari ladang dan hutan. Bukan! Tetapi satu hal bahwa dia pulang. Titik.
Pulang itu selalu karena cinta. Dan menantikan pulang pun selalu karena cinta. Mereka, Ema Pun dan Ende Sisi mengajarkannya bukan dengan kata-kata, tetapi dengan sikap dan cara hidup mereka. Hidup mereka adalah cara mereka mencintai......
Aku, kini dan di sini pun selalu merindukan pulang....
Bersambung.....
Pekayon, Pasar Rebo - Jakarta Timur;
Jum'at, 17 Juni 2022
Tantangan Menulis Setiap Hari - #Hari ke-8 - Jum'at, 17 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H