Mohon tunggu...
Laila Musfidatul Ikromah
Laila Musfidatul Ikromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030065 UIN Sunan Kalijaga

Suka jalan-jalan, hunting foto✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketimpangan Sosial Akibat Beauty Privilege

12 Juni 2024   17:20 Diperbarui: 12 Juni 2024   17:27 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: klasika.kompas.id

Salah satu contoh ketimpangan sosial yang diakibatkan oleh beauty privilege adalah dalam pasar kerja.

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang dianggap memiliki penampilan fisik menarik cenderung mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, dan kesempatan promosi yang lebih besar dibandingkan dengan individu yang dianggap kurang menarik secara fisik. Ini menciptakan ketimpangan ekonomi antara individu yang memiliki beauty privilege dan mereka yang tidak.

Selain itu, beauty privilege juga dapat berdampak pada hubungan sosial. Individu yang dianggap menarik secara fisik seringkali lebih mudah mendapatkan teman, pasangan, dan dukungan sosial yang lebih besar.

Mereka sering kali mendapatkan perhatian yang lebih besar dan dihargai lebih tinggi dalam interaksi sosial, sementara individu yang dianggap kurang menarik seringkali mengalami diskriminasi, perlakuan tidak adil, dan kesulitan dalam membangun hubungan yang bermakna.

sumber: klasika.kompas.id
sumber: klasika.kompas.id

Tidak hanya itu, beauty privilege juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental individu. Standar kecantikan yang tidak realistis dapat menciptakan tekanan psikologis pada individu yang merasa tidak mampu memenuhi standar tersebut. Hal ini dapat berdampak pada penurunan kepercayaan diri, gangguan makan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Orang yang dianggap menarik fisik seringkali memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Mereka merasa lebih puas dengan penampilan mereka dan memiliki kecenderungan yang lebih rendah untuk mengalami masalah seperti rendah diri dan depresi.

Sementara itu, individu yang dianggap "tidak menarik" seringkali merasa tertekan dan kurang percaya diri, yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.

Penting untuk diingat bahwa beauty privilege bukanlah sesuatu yang benar-benar adil atau objektif. Standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat seringkali tidak realistis dan diskriminatif.

Setiap individu memiliki keunikan dan kecantikan yang berbeda, dan kecantikan sejati seharusnya dilihat dari dalam, bukan hanya dari penampilan fisik.

Untuk menghadapi beauty privilege dalam kehidupan masyarakat, kita perlu membangun kesadaran akan pentingnya menghargai keunikan dan kecantikan dalam berbagai bentuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun