Perilaku konsumtif merupakan dorongan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan masa sekarang, anak-anak lebih menghabiskan uang hanya untuk makanan dan bersenang-senang yang dilakukan secara berlebihan hanya untuk mencapai kepuasan maksimal (Tambunan, 2001). Perilaku konsumtif ini menjadi bagian kehidupan masyarakat, khususnya dalam dunia kaum anak-anak maupun remaja. Perilaku anak-anak sebagai konsumen yang bertindak secara emosional tanpa didasarkan perencanaan dan kebutuhan melainkan hanya karena suatu kepuasan pemenuhan keinginan akan suatu produk yang dianggap menarik. (Swasta dan Handoko, 2000). Maka dari itu kebiasaan menabung harus diterapkan agar meminimalisir perilaku konsumtif ini.
Masalah yang biasa anak-anak alami saat ini adalah mereka gemar menghabiskan uang sakunya untuk membeli mainan, game online, ataupun membeli jajanan di sekitar sekolah dibandingkan menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung. Tidak hanya itu, mereka juga sulit untuk mengontrol emosinya untuk menahan diri supaya tidak jajan, hal ini menyebabkan adanya perlakuan berulang bagi anak-anak untuk meminta kembali uang kepada orangtua mereka jika mereka merasa belum puas. Dalam upaya untuk menyelesaikan masalah perilaku konsumtif ini, kegiatan sosialisasi menabung kepada
anak usia dini dilakukan. Sosialisasi adalah salah satu cara untuk mempengaruhi kepribadian seseorang, dalam prosesnya diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh seseorang.
Menabung memiliki banyak sekali manfaat sehingga sangat penting untuk berlatih menabung sejak dini, anak-anak tentang kesadaran dalam menabung sejak dini. Menabung juga dapat mengajarkan anak untuk hidup hemat, karena mereka harus menyisihkan sebagian uang untuk ditabung.Â
Hal ini akan membuat anak belajar dalam mengelola uang atau membeli mainan. Anak juga belajar bahwa uang mereka terbatas karena sebagian harus ditabung, maka anak akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uang dan mereka menjadi lebih menghargai uang. Dengan adanya edukasi tentang pentingnya menabung sejak dini supaya anak-anak memahami dan membiasakan mengelola uang saku mereka dengan baik dan tidak menjadi boros. Menanamkan minat menabung pada anak sejak usia dini diharapkan mampu menumbuhkan kembali kebiasaan menabung pada generasi muda Indonesia selanjutnya yang pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara (Pulungan, dkk., 2019).
Program kegiatan mensosialisasikan kepada anak-anak khususnya pada Siswa SD Negeri 01 Pangkalan jati untuk menabung menjadi fokus untuk menyelesaikan masalah yang sudah diuraikan pada latar belakang diatas. Adapun kegiatannya adalah dengan memberikan edukasi secara visual kepada siswa-siswi SD Negeri 01 Pangkalan Jati bahwa menabung memliki banyak manfaat. Tujuan dari kegiatan edukasi menabung kepada siswa SD Negeri 01 Pangkalan Jati adalah 1) untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pengelolaan keuangan sederhana, 2) memberikan edukasi pentingnya menabung sejak dini, 3) memotivasi dan meningkatkan minat siswa agar menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung, 4) serta meningkatkan kreativitas siswa dengan membuat tabel rencana menabung.
Tinjauan Pustaka
Pentingnya Edukasi Keuangan Pada Anak
Pentingnya memberikan edukasi keuangan pada anak sejak dini telah menjadi fokus perhatian di berbagai negara. Literatur menunjukan bahwa anak-anak yang memiliki pengetahuan keuangan sejak usia dini, kemungkinan besar akan mengembangkan kebiasaan menabung dan pengelolaan uang yang bijak saat dewasa. (Lusardi & Mitchell, 2014)
Pendidikan Keuangan di Sekolah Dasar
Pengajaran literasi keuangan sangat penting untuk memberikan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat mengenai cara mengelola uang secara bijak sesuai dengan kebutuhannya. Pendidikan keuangan harus diajarkan kepada anak sedini mungkin, terutama pada anak prasekolah dan sekolah dasar. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2018)