Mohon tunggu...
Fida Rosanah
Fida Rosanah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Bachelor of international Relations at University of Technology Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"March Pogrom", Konflik Terhadap Etnis Serbia di Kosovo

27 September 2023   18:07 Diperbarui: 27 September 2023   18:12 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: thesrpskatimes.com

Untuk mengawali artikel ini, alangkah baiknya kita mengatahui apa itu arti dari "pogrom? "

Kata "Pogrom" berasal dari bahasa Rusia yang berarti menghancurkan. Pogrom juga berarti sebagai serangan yang penuh kekerasan yang besar, terorganisir atas sebuah kelompok atau etnis tertentu maupun keagamaan yang disertai dengan penghancuran terhadap lingkungan. Lebih sederhananya, pogrom adalah suatu tindakan serangan yang berskala besar dan terorganisasi yang umumnya dilakukan ke kaum-kaum minoritas.

Jadi, apa yang terjadi di sana?

March Pogrom atau lebih dikenal dengan pogrom Maret, karena kejadian ini terjadi pada bulan Maret 2004 di Kosovo dan Metohija. Konflik ini terjadi selama dua hari. 

Diawali dengan penemuan 2 mayat laki-laki oleh aparat polisi setempat dengan etnis Albania di dekat Sungai Ibar, Desa Cabar, Utara Kosovo. Etnis Albania kemudian menyalahkan etnis Serbia akan kematian 2 anak-anak itu. Mereka sepakat untuk melakukan balas dendam pada tanggal 17-18 Maret 2004.  

Etnis Albania mulai menyusuri daerah-daerah di Serbia dan mulai melakukan peralihan target kepada etnis minoritas lain seperti Roma, dan Ashkali. Bahkan, gerakan ini juga dapat dikatakan sebagai gerakan yang terorganisir dalam melakukan pembakaran, dan kekerasan di setiaprumah Serbia.

Menurut data dari Human Rights Watch, Desa Svinjare salah satu daerah yang terkena, dengan total 137 rumah telah dibakar. Desa lainnya, yaitu Vushtrii, mereka menyerang etnis Ashkali dengan membakar 69 rumah etnis Ashkali. 

Daerah Fushe Kosove, satu orang dipukuli hingga meninggal dan lebih dari 100 rumah etnis Roma dibakar, termasuk juga kantor pos, Gereja Ortodoks, Sekolah, dan Rumah sakit. 

Setelah dua hari kerusuhan, setidaknya 550 rumah-rumah dan dua puluh tujuh gereja dan biara Ortodoks dibakar, meninggalkan sekitar 4.100 orang Serbia, Roma, Ashkali, dan minoritas non-Albania lainnya Pengungsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun