Mohon tunggu...
Fida Afra’ Effendi
Fida Afra’ Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Antropologi Budaya Universitas Gadjah Mada

Mahasiswa Yogyakarta yang suka matcha dan tidak suka gudeg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Membangun Toleransi Multikultural Generasi Z melalui Literasi Digital

3 Juli 2024   18:27 Diperbarui: 5 Juli 2024   13:20 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penggunaan teknologi. Sumber: John Schnobrich di Unsplash 

Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, berkomunikasi, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan sesuai melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan layak, dan kewirausahaan (UNESCO, 2018). 

Literasi digital adalah salah satu kekuatan pendorong dalam pengembangan era digital, serta pilar penting dalam pendidikan umum (Tran et al, 2020).

Sebagai digital natives, Gen Z memiliki kemampuan akses dan operasional yang tinggi dalam menggunakan perangkat digital serta sering menggunakan teknologi dalam waktu yang lama, yang membuat banyak orang mengira bahwa mereka memiliki literasi digital yang baik. 

Namun, penelitian menunjukkan sebaliknya; meskipun mahir dalam teknologi, Generasi Z sebenarnya memiliki tingkat literasi digital yang rendah (Limilia, Gelgel, & Rahmiaji, 2022).

Literasi digital diperlukan untuk membantu Generasi Z dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dalam lingkungan digital saat ini. Tanpa literasi digital yang memadai, Generasi Z rentan terhadap berbagai ancaman seperti misinformasi, stereotip budaya, dan bahkan penyalahgunaan teknologi untuk tujuan yang tidak etis.

Dalam konteks Indonesia yang multikultural, literasi digital dapat berperan sebagai alat untuk memperkuat toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan budaya. 

Oleh karena itu, dengan membangun literasi digital yang kuat, Generasi Z dapat lebih siap menghadapi kompleksitas dunia digital modern dan berkontribusi positif dalam mempromosikan harmoni sosial serta pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu, penting untuk mengatasi masalah rendahnya literasi digital di kalangan Generasi Z Indonesia dengan mengembangkan sebuah program literasi digital yang menyeluruh dan terintegrasi. 

Generasi Z perlu dilengkapi dengan keterampilan untuk membedakan antara informasi yang valid dan misinformasi, pelatihan dalam menggunakan teknologi secara aman, mempromosikan perilaku yang etis, menghormati dalam interaksi digital untuk mengatasi bias dan stereotip yang dapat diperkuat oleh algoritma digital.

Melalui pendidikan multikultural yang berbasis digital dan penguatan literasi digital, diharapkan Generasi Z dapat menjadi agen perubahan yang memajukan nilai-nilai inklusi, penghargaan terhadap keberagaman budaya, dan keadilan dalam era digital yang terus berkembang.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun