DUKA DANAU TOBA KAMI
Selamat pagi danau toba ku
Masih bisakah kita tersenyum
Seperti dulu ketika kau tampakan keindahanmu
Masih jernihkah arus airmu
Ketika tersiram bah air mata putera puterimu
Selamat pagi danau toba ku
Kesedihan tak dapat lagi kusembunyikan
Memandang keindahanmu dengan kepedihan
Untung tak teraih malang tak tertolakan
Musibah datang tak terelakkan
Â
Sambil menghirup secangkir kopi
Aku coba bercanda dengan pikiran dan nurani
terpejam, membiarkan duka tersembunyi disudut sunyi
merawat akal sehat bergulat melahirkan beribu misteri
ketika infra struktur riuh dipelosok negeri
mengapa tak sedikitpun "pelayaran rakyat" mendapat atensi
Wahai putera negeri pemilik integrity
Wahai engkau pemilik otoriti
pisahkanlah dana negeri dan gerakanlah para pemilik investasi
untuk Pelayaran rakyat yang tak hanya di danau toba terkonsentrasi
Tersebar, terserak di nusantara  sebagai perekat persatuan negeri
Selamat pagi danau toba ku
Duka mu, duka ku, duka kami, duka anak negeri.....
(Tebet220618 Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H