Di UGD sang ibu langsung dirawat, jari tangannya patah. Bersyukur pada saat penanganan sang ibu, ayahku datang menemaniku, karena pada saat itu uang di dompetku tinggal seratus ribu rupiah. Selama di UGD pikiranku sangat kalut sekali, aku merasa bersalah, tidak taat pada orang tua, ijin pergi sebentar, tapi pulangnya lama. Akhirnya selesai sang ibu selesai dirawat, besoknya kontrol lagi ke rumah sakit.
Malam itu menunjukkan pukul 01.30 WITA, aku dan ayahku pulang. Sampai rumah, aku mandi dan kubersujud di atas sajadah ku sambil meneteskan air mata meratapi kejadian yang telah terjadi pada diriku. Aku merasa telah diberi peringatan dari Allah SWT dengan kecelakaan motor, kuterjatuh di depan rumah-Mu. Ini mengingatkanku bahwa ibadahku masih bolong-bolong dan belum tertib waktu. Aku bersyukur diberi keselamatan tidak mengalami luka sedikitpun. Setelah kejadian tersebut, aku jarang keluar bepergian malam, kalau itu tidak penting.
Kuta Selatan, 17 September 2005
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H