Ia memintalnya menjadi jaring-jaring halus tak terkulai waktu
Â
Jari-jari keriput ibu tak berhenti menenun air mata
Hingga lembar-lembar kehidupan berwarna sederhana
Menjadi cerita hingga dewasa
Â
Untuk ibuku yang menjahit airmata
Yang mengenakannya kepadaku seperti jubah para imam
Bak pakaian para pesohor
Â
Ibu penjahit airmata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!