memberinya intisari hidup;
menegakkan kepala saat mereka tertunduk,
Â
Aku adalah airmata ibu sehari-hari
terjatuh pada rumpun-rumpun padi
pedih keringatnya pada kulit ari.
Â
Penjahit Air Mata
Â
Tetes-tetes air mata tak menghentikan jari-jemari dan kakinya
Menjadikan airmata benang-benang serupa rumah laba-laba
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!