Mohon tunggu...
Andreas Kadhafi Muktafian
Andreas Kadhafi Muktafian Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mengenali, Memahami, & Mencermati Setiap Motivasi Yang Kita Miliki Yang Paling Mendasar. Jadikanlah Hal itu Sebagai Keabsahan dalam Berpikir, bertindak & Berperilaku, untuk Mengatasi Semua Kesulitan & Tantangan, Belajar Dari Setiap Kegagalan Yang Paling Terkecil Sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dalam Politik Kekuasaan Selalu Identik Dengan Uang dan Berbagai Macam Benturan Kepentingan

4 Januari 2014   06:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu kunci pokok untuk menggiring ke sana adalah pemahaman dan sikap yang benar terhadap system demokrasi. Untuk kesana, perlu proses " pencerdasan politik / smart political" harus berlangsung dominan, sehingga sikap dan kebijakan rasional - obyektiflah yang mengedepankan, bukan fanatisme, oligarki atau dinasty politik yang cenderung mengedepankan otoritarian, figur dan kharisma, yang belum tentu membawa perubahan yang berarti.

Dengan ilustrasi dan uraian lengkap ini, hendak di katakan bahwa legislatif pun pada taraf tertentu menjalankan tugas kuasa eksekutif dengan memberikan suatu "arahan teknis" tentang penggunaan uang. Suasana seberang - menyeberang atau masuk - memasuki ternyata bukan hanya tipikal Indonesia tetapi juga berlangsung di negara lain, termasuk negara maju. Dalam pandangan para teoritis politik, pemerhati politik dan pakar politik, bahwa teori trias politica montesquieu hanya tipe ideal yang tidak bisa di verifikasi dengan data empiris.

Demikian ulasan dalam politik kekuasaan selalu identik dengan uang dan berbagai macam benturan kepentingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun