Mohon tunggu...
Fhathia Avisha
Fhathia Avisha Mohon Tunggu... Dokter - a lifelong learner🌻
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

sharing random insights through my writing 📝

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

13 Facts about HIV/ AIDS Everyone Should Know

1 Desember 2022   20:10 Diperbarui: 1 Desember 2022   20:12 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus HIV/AIDS di Indonesia pertama kali ditemukan di Bali pada tahun 1987 pada kelompok homoseksual.

Jumlah kasus HIV positif di Indonesia tahun 2021 sebanyak 36.902 kasus merupakan yang terendah sepanjang 4 tahun terakhir.

Kasus HIV AIDS terjadi lebih banyak pada laki-laki yaitu dua kali lipat dibandingkan  perempuan.

Sebaran kasus HIV AIDS sebagian besar pada kelompok usia produktif 15-49 tahun.

Selama tahun 2021 persentase ibu hamil yang positif HIV tertinggi pada Provinsi Maluku Utara, diikuti Papua, dan Provinsi Maluku.

Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yaitu sel T helper (CD4+) yang berperan penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

Penderita AIDS merupakan orang yang telah terinfeksi HIV dengan jumlah CD4 < 200L meskipun tanpa ada gejala yang terlihat.

HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh dari orang yang terinfeksi yaitu melalui darah, kontak seksual melalui cairan semen dan sekret vagina, penularan ibu ke janin selama hamil, dan penularan melalui ASI dari ibu yang positif HIV.

HIV tidak menular melalui kontak biasa sehari-hari, seperti berpelukan, berbagi perlengkapan pribadi, atau melalui makanan atau minuman.

Gejala HIV sangat bervariasi tergantung dari stadium infeksinya yang terbagi menjadi 4 stadium klinis.

Pemeriksaan HIV melalui 2 cara yaitu pemeriksaan serologis mendeteksi antibodi dan antigen di darah dan pemeriksaan virologis dengan metode PCR.

Terapi Antivirus/ Antiretrovial (ARV) diberikan pada semua ODHA tanpa melihat stadium klinis penyakit dan nilai CD4.

Beberapa perilaku yang dapat mengurangi risiko terinfeksi HIV meliputi penggunaan kondom saat berhubungan seksual, hindari berganti-ganti pasangan, dan hindari penggunaan jarum suntik bersamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun