Mohon tunggu...
Fhathia Avisha
Fhathia Avisha Mohon Tunggu... Dokter - a lifelong learner🌻
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

sharing random insights through my writing 📝

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hendra Virus: What You Should Know

22 Mei 2022   18:42 Diperbarui: 22 Mei 2022   18:45 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Virus Hendra?

Infeksi virus Hendra (HeV) adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini diisolasi pertama kali pada tahun 1994 dari spesimen yang diperoleh pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia. Reservoir alami virus Hendra yaitu flying fox (kelelawar dari genus Pteropus).  

Pada bulan Juli 2016 di Australia terdapat 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda. Terdapat 7 orang yang telah tertular virus Hendra dari kuda-kuda yang terinfeksi.

 Bagaimanakah transmisi Virus Hendra?

Virus ini dapat menular dari cairan atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra ke manusia yang melakukan kontak erat.  Kuda tersebut terinfeksi setelah terpapar virus dalam urin flying fox (kelelawar dari genus Pteropus) yang terinfeksi. 

 Apa saja tanda dan gejala infeksi Virus Hendra?

Masa inkubasi/ waktu antara seseorang terpapar hingga dirinya menunjukkan gejala awal terinfeksi virus hendra yaitu 9-16 hari. Gejala yang muncul berupa:

  • gejala influenza dapat bersifat ringan hingga berat seperti sakit tenggorokkan, demam, nyeri otot, lelah (fatique), vertigo
  • gejala kelainan saraf (ensefalitis)/ radang pada otak seperti penurunan kesadaran, nyeri kepala, muntah, kaku leher, dan kejang

serta dapat berkomplikasi menjadi multiorgan failure dan menyebabkan kematian.

 Bagaimanakah cara peneggakan diagnosis infeksi virus Hendra?

Beberapa jenis pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis infeksi virus Hendra  yaitu:

  • deteksi antibodi IgG dan IgM dengan teknik pemeriksaan ELISA dalam serum atau cairan serebrospinal (CSF)
  • pemeriksaan RT-PCR deteksi DNA virus serta
  • upaya isolasi virus dari cairan serebrospinal (CSF) atau swab tenggorokkan.

 Bagaimanakah terapi infeksi virus Hendra?

Hingga saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk kasus infeksi virus Hendra pada manusia sehingga pengobatan bersifat simptomatis dan suportif. Namun, para ahli masih melakukan penelitian pada beberapa terapi antivirus dan penggunaan antibodi monoklonal sebagai terapi.

 Bagaimanakah upaya pencegahan terhadap virus Hendra?

Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari kuda yang sakit atau mungkin terinfeksi HeV dan menggunakan alat pelindung diri. Vaksin virus Hendra untuk kuda saat ini di Australia telah mulai berikan. Berikut ada beberapa tindakan yang dapat kita lakukan dalam upaya pencegahan terinfeksi virus Hendra:

  • Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan, konsumsi makanan yang bergizi, menerapkan etika batuk dan bersin
  • Menghindari kontak dengan hewan ternak (seperti kuda) yang kemungkinan terinfeksi.
  • Memasak daging secara matang sebelum dikonsumsi serta mencuci dan mengupas buah secara menyeluruh.
  • Menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau terinfeksi
  • Bagi petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri saat berkontak dengan suspek hewan/ orang yang dicurigai atau terinfeksi.

Referensi

  • Broder C. Henipavirus outbreaks to antivirals: the current status of potential therapeutics. Current Opinion in Virology 2012;2:176-187. 
  • Field H, de Jong C, Melville D, et al. Hendra virus infection dynamics in Australian fruit bats. PLoS One. 2011;6(12):e28678 (free access). 
  • Field H, Crameri G, Kung N, et al. Ecological aspects of Hendra virus. Current Topics in Microbiology & Immunology. 2012;359(11-23).
  •  Murray K, Selleck P, Hooper P, et al. A morbillivirus that caused fatal disease in horses and humans. Science. 1995;268:94-97.
  •  O'Sullivan JD, Allworth AM, Paterson DL, et al. Fatal encephalitis due to novel paramyxovirus transmitted from horses. Lancet. 1997;349(9045):93-95. 
  • Queensland Government, Department of Agriculture, Fisheries and Forestry 
  • New South Wales Department of Primary Industries, Agriculture
  •  Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases (NCEZID), Division of High-Consequence Pathogens and Pathology (DHCPP), Viral Special Pathogens Branch (VSPB)
  • https://www.who.int/health-topics/hendra-virus-diseas
  • https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/frequently-asked-questions-faq-penyakit-virus-hendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun